Ahad 18 Oct 2020 22:33 WIB

Yang Bisa Dilakukan Anak Muda untuk Perbaiki Keuangan

35 persen anak muda rentang usia 16-24 tahun telah menggunakan tabungan mereka.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Cara memperbaiki keuangan bagi anak muda (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Cara memperbaiki keuangan bagi anak muda (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pandemi Covid-19 turut memberikan dampak yang merugikan bagi generasi muda, khususnya pada rentang usia 16-24 tahun. Pada rentang usia ini, ada cukup banyak lulusan SMA dan sekolah tinggi yang harus dihadapkan pada ketidakpastian di pasar kerja.

Tak hanya itu, Office for National Statistics Inggris mengungkapkan, 35 persen dari generasi muda pada rentang usia 16-24 tahun telah menggunakan tabungan mereka untuk bertahan pada masa pandemi. Persentase ini dinilai akan terus bertambah seiring resesi di berbagai negara.

Namun, bukan berarti generasi muda hanya bisa berpasrah dalam menghadapi kondisi ini. Dilansir di The Money Pages, ada beberapa hal yang bisa dilakukan generasi muda untuk memperbaiki kesejahteraan keuangan pada masa yang menantang ini.

1. Memahami arus kas

Lulus dari jenjang pendidikan dan memasuki dunia kerja merupakan periode yang cukup penuh tekanan, meski sedang tidak ada pandemi. Sekitar 49 persen generasi muda berusia 16-24 tahun, merasa lebih cemas tentang keuangan mereka saat ini dibandingkan enam bulan lalu.

Untuk meminimalisasi kecemasan ini, cash flow atau (arus kas) tentu perlu terjaga agar tetap sehat. Perhatikan pola pengeluaran yang selama ini dilakukan dan telaah pengeluaran mana saja yang kira-kira bisa dipangkas di masa pandemi ini. Hal ini perlu dilakukan agar pengeluaran tidak melebihi pemasukan.

2. Meminta bantuan

Mendapatkan pekerjaan tidak serta merta menghapus kecemasan terkait uang. Tak sedikit generasi muda yang mungkin masih terikat dengan pinjaman biaya pendidikan atau utang lainnya.

Pelajari apakah perusahaan tempat bekerja dapat memberikan bantuan. Misalnya, meminta atasan untuk mengalihkan kelebihan kontribusi pensiun untuk membayar pinjaman pendidikan.

3. Simpan dana darurat

Menghemat dan mengatur ulang pengeluaran memang bukan hal mudah. Namun, cara ini dapat membantu generasi muda bisa menabung lebih banyak.

Metode 50/30/20 dapat digunakan untuk memudahkan budgeting yang lebih seimbang. Bagi pendapatan menjadi 50 persen untuk kebutuhan, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk simpanan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement