Senin 19 Oct 2020 12:20 WIB

Viral Habibie dan Hadiah Penjara untuk Beda Pendapat

Mereka yang beda pendapat ditangkap dan membuat penjara penuh.

Red: Joko Sadewo
Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) wilayah Jawa Timur menggelar aksi solidaritas di kantor Kepolisian Daerah Jawa Timur, Jalan Gayungsari III Nomor 50F, Gayungan, Surabaya, Rabu (25/10). Mereka menuntut rekan mereka yang ditangkap saat menggelar demonstrasi dalam rangka evaluasi 3 tahun Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, dibebaskan.
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) wilayah Jawa Timur menggelar aksi solidaritas di kantor Kepolisian Daerah Jawa Timur, Jalan Gayungsari III Nomor 50F, Gayungan, Surabaya, Rabu (25/10). Mereka menuntut rekan mereka yang ditangkap saat menggelar demonstrasi dalam rangka evaluasi 3 tahun Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, dibebaskan.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Esthi Maharani*

Video Presiden RI ketiga, BJ Habibie mendadak viral. Video yang berdurasi 53 detik ramai diperbincangkan karena memuat kalimat Habibie yang mengatakan, “penjara itu untuk kriminal, bukan untuk yang beda pandangan.”

Video itu adalah pernyataan Habibie saat hadir dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), yang dipandu jurnalis kawakan Karni Ilyas tahun 2019.  Dalam acara itu, sejumlah tokoh ikut jadi narasumber, antara lain Dai Kondang AA Gym, Din Syamsuddin, Mahfud MD dan Moeldoko.

Potongan video itu menggambarkan Habibie sedang menceritakan pengalamannya di awal-awal menjadi presiden pada 1998. Habibie mengatakan sehari setelah mengumumkan kabinet, ia memutuskan untuk membebaskan semua tahanan politik.