REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Durian Indonesia diperkenalkan di Pameran Produk Pertanian Kerja Sama Internasional Prakarsa Sabuk dan Jalan (BRAC) di Luoyang, Ibu Kota China kuno. Biasanya dalam ajang sejenis di China, Indonesia hanya mengandalkan kopi, sarang burung walet, dan manggis.
Namun dalam pameran yang digelar di kota sejarah di Provinsi Henan pada 15-17 Oktober itu dihadirkan pula buah durian dari Indonesia. Bahkan Wakil Duta Besar RI untuk China Dino R Kusnadi dan Atase Perdagangan Kedutaan Besar RI di Beijing Marina N Anggraini turut pula mempresentasikan kelezatan durian Indonesia.
Dalam dua tahun terakhir durian Musang King asal Malaysia mendominasi pasar buah impor di China. Sebelumnya, pasar durian sempat dikuasai durian Montong dari Thailand.
Stan Indonesia mendapat sambutan yang luar biasa dibanding stan negara lain. Di sana selain ada durian, ada juga biji kopi, kopi kemasan, dan sarang burung walet yang berpotensi untuk diekspor ke Henan.
Produk-produk UMKM seperti makanan dan minuman dalam kemasan, permen, dan puding, menambah daya tarik stan Indonesia sehingga diharapkan dapat membuka peluang kerja sama lebih lanjut dengan daerah itu.
Selain melakukan pertemuan dengan Wakil Wali Kota Luoyang Wang Jun, Dino juga bertemu para pejabat dan akademisi pertanian dari Provinsi Henan guna membahas berbagai kerja sama di bidang perdagangan barang, jasa, dan investasi serta pengembangan teknologi pertanian modern.
“Inti pokok dari pertemuan tersebut adalah produk pertanian dan suplai alat pertanian modern bagi kedua pihak dapat saling melengkapi. Masih banyak produk pertanian Indonesia yang belum secara langsung masuk ke Henan sehingga berpotensi bisa tumbuh,” kata Dino.