REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Iwan Rudi Saktiawan SSi, MAg, CIRBD, direktur BPRS Botani IPB University mengajarkan Study Kelayakan Bisnis kepada mahasiswa. Dalam acara Young Entrepreneur and Dreamer, pada Ahad (18/10) yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa - Keluarga Mahasiswa (BEM KM) IPB University itu, Iwan menyampaikan bahwa studi kelayakan bisnis bukan hanya tentang perhitungan proyeksi keuntungan.
“Studi kelayakan bisnis dimulai dari ide atau gagasan, visi-misi dan dilanjutkan dengan analisis,” kata Iwan Rudi Saktiawan seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Ia menambahkan, analisis yang dilakukan pun meliputi aspek pasar, produksi atau operasi, manajemen, keuangan, SDM dan lain-lain. “Layak tidaknya suatu bisnis tidak bisa disimpulkan hanya dari satu atau beberapa bagian saja, namun dari hasil kajian secara menyeluruh,” ujarnya.
Ia mengemukakan, hasil studi kelayakan bisnis yang baik bukan berarti bisnis tersebut di masa yang akan datang tidak memiliki risiko kegagalan. “Risiko tetap ada, namun dengan adanya studi kelayakan, kegagalan dapat diminimalisasi atau sudah terantisipasi,” tuturnya.
Selain itu, bisnis umumnya tidak bisa langsung sempurna, apalagi pada tahapan rintisan. “Penyempurnaan perlu dilakukan secara berkelanjutan melalui sistem monitoring, pengendalian dan evaluasi yang baik,” ujarnya.