Selasa 20 Oct 2020 21:00 WIB

Upaya Lestarikan Warisan Aksara Daerah Secara Digital

Saat ini proses digitalisasi aksara Jawa sudah hampir rampung

Red: Hiru Muhammad
Upaya meningkatkan literasi aksara daerah dipandang penting untuk melestarikan warisan sejarah budaya nasional agar tidak hilang. Sehingga dapat terus dinikmati generasi penerus.   Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyimpan aksara tersebut secara digital.
Foto: istimewa
Upaya meningkatkan literasi aksara daerah dipandang penting untuk melestarikan warisan sejarah budaya nasional agar tidak hilang. Sehingga dapat terus dinikmati generasi penerus. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyimpan aksara tersebut secara digital.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Upaya meningkatkan literasi aksara daerah dipandang penting untuk melestarikan warisan sejarah budaya nasional agar tidak hilang. Sehingga dapat terus dinikmati generasi penerus. 

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyimpan aksara tersebut secara digital. Hal itu dilakukan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) yang secara aktif bersama pegiat aksara daerah bersama-sama mengawal proses digitalisasi aksara-aksara daerah hingga sampai pada saat ini. 

Yudho Giri Sucahyo, ketua Pandi dalam keterangan tertulis Senin (19/10) mengatakan saat ini proses digitalisasi aksara Jawa sudah hampir rampung, dan sudah masuk ke tahap selanjutnya. "Dalam balasan yang kami terima dari Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN), saat ini progres digitalisasi aksara jawa sudah mencapai 80 persen, dan masuk dalam tahap peninjauan stabilitas DNS yang kita punya," katanya.

PANDI bertekad menjadikan seluruh aksara daerah di Indonesia yang masih bisa terlacak jejaknya untuk dijadikan alternatif nama domain internet atau dalam istilah spesifiknya adalah IDN - ccTLD (Internationalized Domain Name - country code Top Level Domain) dan bersama dengan komunitas penggiat aksara, akan mendigitisasikan aksara yang belum terdaftar di Unicode.