Rabu 21 Oct 2020 20:18 WIB

Manfaat Iradiasi, dari Bunuh Virus Hingga Pengawetan Makanan

Dengan iradasi, produk pangan bisa diawetkan sehingga dapat diekspor.

(Foto: ilustrasi makanan beku)
Foto: Flickr
(Foto: ilustrasi makanan beku)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) menyatakan teknologi iradiasi dapat dimanfaatkan untuk banyak hal. Iradiasi bisa mensterilkan barang dari virus dan bakteri termasuk produk pangan dan alat kesehatan. Dengan iradasi, produk pangan bisa diawetkan sehingga dapat diekspor.

"Iradiator Gamma Merah Putih ini berfungsi mensterilkan barang, menghilangkan bakteri, virus, jamur di berbagai macam barang bisa pangan dan alat kesehatan," kata Kepala Batan Anhar Riza Antariksawan, Rabu (21/10).

Baca Juga

Dia mengatakan iradiator Gamma Merah Putih di Kawasan Nuklir Serpong yang dioperasikan sejak 2017 sudah banyak dimanfaatkan untuk melakukan iradiasi pada berbagai produk. Menurut dia, proses iradiasi menjadi solusi untuk meningkatkan daya saing produk pertanian baik untuk konsumsi pasar lokal maupun pasar global.

Salah satu contoh buah-buahan yang ekspor ke Australia yang telah melewati proses iradiasi adalah mangga gincu. Iradiasi tersebut tidak mengubah kualitas produk pangan termasuk rasa dan warna makanan. Proses itu dapat menjaga produk tersebut tetap aman dikonsumsi.

Pada produk pertanian, iradiasi gamma bermanfaat untuk menunda pematangan, memperpanjang masa simpan dan pemenuhan standar karantina sehingga bisa diekspor.

Iradiasi juga bermanfaat untuk dekontaminasi mikroba seperti bakteri dan kapang. Dengan memanfaatkan teknologi nuklir tersebut, maka bisa dilakukan pasteurisasi obat herbal untuk perlindungan konsumen.

Teknik iradiasi tersebut telah dimanfaatkan pada berbagai produk tanaman obat seperti mahkota dewa, mengkudu, temulawak, daun mimba dan bebijian kemukus.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement