REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat, kampanye metode daring masih minim dilakukan pasangan calon (paslon) dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) 2020, dibandingkan kampanye tatap muka. Menurut pelaksana harian Ketua KPU RI, Ilham Saputra, paslon lebih memilih pertemuan tatap muka karena dinilai lebih efektif daripada kampanye daring.
"Ini tentu saja menjadi evaluasi kita bersama bahwa kampanye daring masih dipertanyakan efektivitasnya," ujar Ilham dalam diskusi daring, Rabu (21/10).
Dia menyebutkan, hanya 23 persen paslon yang menggunakan media daring dan media sosial untuk berkampanye. Sedangkan, 77 persen paslon masih menggunakan metode lama berupa pertemuan langsung karena alasan lebih efektif.
Menurut Ilham, minimnya kampanye daring karena paslon atau tim kampanye meragukan efektivitas pengaruhnya mendulang suara pemilih. Pada pemilihan-pemilihan sebelumnya, kegiatan kampanye seperti rapat umum, bazar, hingga konser musik lebih banyak dilakukan.