REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menanggapi Presiden Joko Widodo yang menegur jajaran menteri di kabinetnya, karena kualitas komunikasi publik yang buruk. Untuk itu, ia mendorong para menteri untuk lebih berkoordinasi dalam mewujudkan visi presiden.
"Agar tercipta komunikasi yang baik, sehingga menghasilkan komunikasi yang berkualitas dan tidak tumpang tindih satu dengan yang lainnya," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet itu, Kamis (22/10).
Ia juga mendorong kementerian dan lembaga agar berkoordinasi dengan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19. Agar penanganan pandemi ini bisa lebih terorganisir dengan baik. "Sehingga pernyataan di hadapan publik mengenai Covid-19 dapat memberikan informasi yang positif terkait penanganan Covid-19 di Indonesia," ujar Bamsoet.
Terkait vaksinasi, ia meminta pemerintah selalu menyampaikan informasi perihal hal ini kepada masyarakat. Sebab, vaksin adalah salah satu alat utama bagi Indonesia untuk menurunkan kasus Covid-19. "Agar implementasinya dapat dilakukan secara maksimal, di samping menjelaskan informasi pengadaan vaksin dari proses tahapan pembuatannya secara transparan," ujar Bamsoet.
Terakhir, ia mendorong kementerian dan lembaga untuk mengikuti arahan Jokowi. Agar seluruh menteri dan pemangku kebijakan dapat memperbaiki cara berkomunikasi dan menyampaikan pendapat di depan publik.
"Khususnya ketika berbicara mengenai Undang-undang Cipta Kerja yang saat ini masih ditentang sejumlah pihak," ujar Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu.
Sebelumnya, Kepala Staf Presiden Moeldoko mengaku mendapatkan teguran dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait komunikasi publik yang dijalankan pemerintahan selama ini. Dalam pengantar rapat terbatas pada Senin (19/10) kemarin, Presiden Jokowi sempat meminta agar jajarannya membangun komunikasi publik yang baik kepada masyarakat.
“Kami semuanya ditegur oleh Presiden bahwa komunikasi publik kita sungguh sangat jelek. Untuk itu, ini sebuah masukan dari luar maupun teguran dari Presiden, kita segera berbenah diri untuk perbaikan ke depan dengan baik,” ujar Moeldoko kepada wartawan di kantornya, Rabu (21/10).