Sabtu 24 Oct 2020 09:47 WIB

Arti Strategis Ilmu Komunikasi di Era Digitalisasi Informasi

Salah satu pengetahuan dasar yang dibutuhkan keterampilan menulis konten di media

membentuk SDM unggul di industri media dapat dilakukan melalui kesempatan magang, pendidikan vokasi dan mata kuliah yang menunjang kebutuhan industri media modern
Foto: istimewa
membentuk SDM unggul di industri media dapat dilakukan melalui kesempatan magang, pendidikan vokasi dan mata kuliah yang menunjang kebutuhan industri media modern

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Abad informasi saat ini ditandai dengan berkembangan pola komunikasi digital yang merambah seluruh sektor informasi modern. Segala bentuk informasi mudah diakses masyarakat luas dari manapun dibelahan dunia. Karena itu dibutuhkan ketrampilan sumber daya manusia (SDM) dalam menangani media modern agar selalu dapat menjawab perubahan jaman yang begitu cepat. 

Upaya membentuk SDM unggul bisa dilakukan melalui pendidikan vokasi maupun magang yang dilakukan mahasiswa.  Pendidikan vokasi menekankan praktek hingga 70 persen dan sisanya melalui teori. "Pendekatan vokasi lebih banyak ke praktek sisanya teori sebagai pengetahuan dasar," kata Chandra Novriadi Komisioner Masima Cipta Karya dalam workshop kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jumat (23/10)

Salah satu pengetahuan dasar yang dibutuhkan adalah keterampilan menulis konten untuk media. Keterampilan ini berlaku untuk semua jenis media. Baik media massa maupun media sosial seperti di instagram, tweeter dan lainnya. "Kita perlu ajarkan prinsip penulisan dan pengayaan karakter di instagram atau media sosial agar menarik," kata Chandra.

Zen Rachmat Sugito, Editor in Chief Narasi TV menilai munculnya digitalisasi penyiaran harus dipandang sebagai peluang memperluas dan mengembangkan jangkauan berbagai jenis layanan penyiaran bagi para pendengar dan penonton. Era penyiaran digital yang terjadi manghasilkan pelayanan siaran televisi yang memiliki fungsi dalam setiap kanal yang dilayani satu industri televisi. "Saat ini Lembaga penyiaran bersaing dengan konten yang ada di youtube. Media social tetap menjadi persaingan tapi juga menjadi partner media penyiaran," kata Zen.

Perubahan tersebut telah melahirkan beberapa jenis pekerjaan baru yang dahulu belum ada. "Kita bisa membuat mata kuliah terkait content sosmedia specialist, data analis, SEO manager membaca tren google, tantangan media menceritakan semua yang terjadi dalam bentuk visual yang mudah dicerna, kemampuan disain menggabungkan visual dan teks sangat dibutuhkan," katanya.

Menurutnya saat ini telah terjadi perubahan landscape industri media yang telah melahirkan model bisnis baru yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan. "Ilmu komunikasi berada di tepat jantung perubahan itu," kata Zen.

Bisnis media kini sudah diproteksi negara melalui UU penyiaran dan penyertaan modal nasional. Media menjadi lembaga yang nasionalis demi menjaga kepentingan bangsa. Namun, dengan berkembangnya informasi, batas negara menjadi suatu yang seolah tidak relevan lagi karena kemudahan mengakses informasi bisa dilakukan dengan cepat dan tepat dari manapun. 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement