Senin 26 Oct 2020 22:50 WIB

Ilmuwan Hancurkan Sarang Tawon Raksasa

Sarang tawon disedot dari pohon menggunakan selang vakum.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Sarang tawon. ilustrasi
Foto: Musiron/Republika
Sarang tawon. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sarang pertama lebah raksasa Asia yang ditemukan di Amerika Serikat (AS) telah berhasil dihancurkan oleh para ilmuwan. Sarang itu terletak di negara bagian Washington yang ditemukan dengan meletakkan alat pelacak pada lebah dan disedot keluar dari pohon menggunakan selang vakum.

Serangga spesies penyerang yang dikenal sebagai lebah pembunuh memiliki sengat yang kuat dan dapat meludahi racun. Mereka menargetkan lebah madu, yang menyerbuki tanaman dan dapat menghancurkan koloni hanya dalam hitungan jam.

Baca Juga

Sarang di Washington ditemukan ketika ahli entomologi atau ilmuwan yang mempelajari serangga menggunakan benang gigi untuk mengikat alat pelacak ke tiga lebah. Sarang yang menampung sekitar 200 serangga kemudian ditemukan di kota Blaine dekat perbatasan Kanada.

Pada Sabtu lalu, sekelompok ilmuwan yang mengenakan pakaian pelindung menyedot serangga dari pohon. Sekarang pohon tersebut akan ditebang untuk menghilangkan adanya sarang lagi.

Dilansir BBC, Senin (26/10), tawon raksasa Asia adalah salah satu tawon terbesar di dunia dengan panjang ratunya dapat mencapai lebih dari 5 cm atau 2 inci.

Sengatan berbisa mereka dapat menembus pakaian pelindung manusia. Menurut museum Smithsonian di Washington D.C, jumlah orang yang mereka bunuh setiap tahun rendah, sekitar 40 setiap tahun di Asia. Biasanya habitat alami mereka ada di wilayah Asia, mulai dari Cina hingga Jepang. Namun, pada 2019 ada beberapa penampakan lebah pembunuh tunggal di Amerika Utara.

Sebuah sarang dihancurkan di Pulau Vancouver di Kanada pada Desember tahun lalu. Secara global, para konservasionis sangat prihatin dengan penurunan populasi serangga. Tetapi beberapa serangga diperbolehkan untuk dibunuh jika mereka adalah spesies invasif, yaitu bukan berasal dari suatu daerah dan memangsa serangga lain di sana.

Lebah madu sekarang terancam karena kehilangan makanan setelah perusakan habitat, pestisida, dan penyakit. Ketika lebah raksasa Asia memasuki koloni lebah madu, ia memulai fase pembantaian di mana ia membunuh lebah demi lebah dan dapat menghancurkan koloni dalam beberapa jam.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement