Selasa 27 Oct 2020 12:37 WIB

Tips Terhindar dari Seller Nakal Saat Belanja Daring

Kesadaran konsumen Indonesia akan keamanan belanja di plaftorm daring masih rendah.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Belanja online (ilustrasi). Ada saja penjual yang nakal di platform daring. Konsumen pun diminta untuk jeli.
Foto: republika
Belanja online (ilustrasi). Ada saja penjual yang nakal di platform daring. Konsumen pun diminta untuk jeli.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tren berbelanja daring selama pandemi Covid-19 kian meningkat, seiring diberlakukannya pembatasan guna menekan penyebaran virus. Namun sayangnya, masih banyak konsumen yang belum paham bagaimana cara berbelanja daring secara aman dan tidak masuk perangkap penjual nakal.

Chief Customer Care Officer Lazada Indonesia, Ferry Kusnowo, menilai bahwa kesadaran konsumen Indonesia akan keamanan berbelanja di platform daring masih rendah. Tak heran jika masih banyak konsumen yang terkecoh dengan penjual nakal yang menawarkan produk dengan harga tidak wajar.

Baca Juga

“Memang ada beberapa penjual nakal yang menurunkan produk dengan harga tidak wajar dengan tujuan clickbait. Kami sendiri di Lazada secara berkala telah memblokir dan menurunkan akun penjual seperti itu. Tapi sebetulnya dari sisi konsumen juga harus jeli,” kata Ferry dalam konferensi pers virtual pada Selasa (27/10).

Lalu bagaimana cara berbelanja daring yang aman, terhindar dari penipuan atau penjual nakal? Berikut beberapa tip yang direkomendasikan Ferry.

1. Kenali produk

Sebelum melakukan transaksi belanja daring, pastikan Anda mengenali produk yang akan dibeli. Dengan begitu, Anda telah paham seperti apa spesifikasi produk yang orisinal, harga pasaran, dan pertimbangan-pertimbangan lainnya.

“Atau bisa lihat dari review pengguna lain untuk toko atau penjual tersebut, itu bisa menjadi acuan untuk membeli produk. Kalau Anda berbelanja di official store itu akan lebih meminimalisasi penipuan,” jelas Ferry.

2. Manfaatkan aplikasi chat

Untuk memastikan kejujuran penjual, Anda juga bisa memanfaatkan fasilitas chat di platform e-commerce. Melalui fasilitas chat, Anda bisa bertanya kepada penjual tentang spesifikasi, distribusi, dan keaslian produk yang hendak dibeli.

“Lazada sendiri memiliki fasilitas chat antara konsumen dan seller. Agar tidak terjadi wanprestasi, konsumen diwajibkan berkomunikasi via chat dengan penjual. Kami juga sudah menyarankan penjual untuk selalu merespons pertanyaan konsumen,” kata Ferry.

Dia juga mengingatkan agar konsumen berkomunikasi dengan penjual hanya di platform e-commerce saja. “Jika penjual minta chatting di Whatsapp, SMS atau lainnya yang bukan platform resmi e-commerce bisa dipastikan penjual itu penipu,” tegas Ferry.

3. Ganti password

Kunci penting agar aman berbelanja secara daring adalah ganti password secara berkala. Menurut Ferry, ini adalah keamanan mendasar yang harus dilakukan oleh semua konsumen. Hingga kini, masih banyak konsumen yang jarang bahkan tidak pernah mengganti password di platform e-commerce.

“Apalagi kalau pakai password sama untuk semua e-commerce itu bahaya. Sekalinya dia terkena jerat cyber crime, semua akun bisa bobol,” kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement