REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Secara turun-temurun, daun kelor dikenal sebagai tanaman untuk mengusir makhluk halus. Mitos ini masih bertahan hingga era teknologi saat ini.
Terlepas dari citranya tersebut, daun kelor faktanya ampuh untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Inggrid Tania MSi menjelaskan, masyarakat Indonesia sudah akrab dengan daun kelor yang memiliki nama ilmiah moringa oleifera.
Masyarakat di banyak daerah di Indonesia, menurut Inggrid, sudah biasa mengonsumsi daun kelor sebagai sayur dalam menu sehari-hari. Daun kelor dikenal pula sebagai superfood, karena merupakan sumber nutrisi yang cukup seimbang.
Daun kelor mengandung mineral seperti kalsium, zat besi, posfor, kalium, dan zinc. Selain itu, daun kelor juga mengandung protein, juga berbagai vitamin (vitamin A, B, C, D, E, dan K).
Daun kelor juga memiliki asam folat dan biotin. Bahkan, di Afrika, daun kelor biasa untuk mengatasi gizi kurang pada anak-anak.
“Sebenarnya dalam berbagai penelitian sudah terbukti bahwa daun kelor juga bersifat imunostimulasi dan tentunya untuk pemakaian jangka panjang,” ujarnya dalam peluncuran Imugard, disimak di Jakarta, Selasa (27/10).
Daun kelor memiliki metabolik sekunder dengan senyawa bioaktifnya, seperti tanin, perfenoid, alkaloid, dan lainnya. Karena adanya metabolik sekunder yang berupa senyawa aktif ini, ada kegunaan yang sifatnya pengobatan juga, sehingga sejak zaman dulu dipakai untuk mengobati asma, gula darah, hingga menurunkan kolesterol.
Daun kelor memiliki banyak senyawa aktif. Tak heran bila manfaat kesehatannya juga banyak, terutama yang bisa meningkatkan imunitas adalah plafonoid seperti gorecepin. Karena sebagai sumber nutrisi yang baik dan seimbang, adanya mineral dan vitamin itu juga akan meningkatkan imunitas dari tubuh manusia.
“Jadi antara kandungan nutrisi dengan kandungan senyawa aktifnya saling bekerja sama,” jelas Inggrid.
Hasil penelitian ekstrak kelor sebagai imunomodulator memiliki aktivitas imunostimulasi. Penelitian dilakukan pada hewan yang dikondisikan dalam keadaan infeksi dan mengalami defisiensi sistem imun.
“Pada percobaan ini, pemberian ekstrak kelor bisa memiliki aktivitas meningkatkan imunitas atau imunostimulasi,” ungkap Inggrid
Daun kelor memiliki sifat anti peradangan. Jika tubuh terserang penyakit atau ada patogen yang masuk dan timbul peradangan, daun kelor bisa meredakan peradangan.
“Dengan begitu kerusakan jaringan bisa dicegah,” ujar Inggrid.