REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mojokerto Muslim Bukhori menilai debat publik menjadi ajang adu program dan gagasan untuk meyakinkan warga setempat memilih pasangan calon bupati dan wakil bupati Mojokerto pada Pilkada 9 Desember 2020. "Sekaranglah saatnya para pasangan calon beradu ide agar dipilih masyarakat Kabupaten Mojokerto," ujarnya di sela sambutan gelaran debat perdana di Surabaya, Jatim, Ahad (1/11) malam.
Menurut dia, debat secara umum disampaikan dengan cara saling ngotot. Namun, ia meminta semua pasangan calon melakukannya dengan cara santun serta elegan.
"Yang paling penting bagaimana calon meyakinkan pemilih di Kabupaten Mojokertoagar memilihnya," ucapnya.
Debat publik Pilkada Kabupaten Mojokerto dijawalkan digelar selama tiga kali, yakni 1 November 2020, 15 November 2020, dan 3 Desember 2020. Debat publik, kata dia, merupakan salah satu tahapan kampanye yang wajib digelar sebagaimana diatur dalam Peraturan KPU tentang Pilkada Serentak.
KPU juga harus memfasilitasi pasangan calon untuk bisa menyosialisasikan visi misi, program, serta strategi pasangan calon. Pada pelaksanaan debat perdana digelar di studio JTV di Surabaya yang dimoderatori Agnes Santoso dan disiarkan langsung melalui televisi maupun media sosial.
Debat publik perdana mengambil tema "Strategi Pembangunan Daerah Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Mojokerto". Pada proses pelaksanaan juga menerapkan protokol kesehatan ketat, termasuk membatasi penonton secara langsung di studio, yakni hanya beberapa pendamping untuk masing-masing pasangan calon.
Selain itu, di dalam lokasi debat juga terdapat anggotaKPU Kabupaten Mojokerto serta anggotaBawaslu setempat. Pilkada Kabupaten Mojokerto diikuti tiga pasangan calon, yakni Ikfina Fahmawati-Muhammad Al Barranomor urut 1 yang diusung Gerindra, NasDem, PKS, PAN, Hanura, dan Demokrat, kemudian Yoko Priyono-Choirun Nisa nomor urut 2 diusung Golkar dan PPP, serta Pungkasiadi-Titik Masudah nomor urut 3 diusung PKB, PDI Perjuangan, dan PBB.