Selasa 03 Nov 2020 14:20 WIB

Kenali Elemen Berbahaya pada Mainan Anak

Setidaknya, ada sembilan elemen berbahaya yang ada pada mainan anak.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Anak bermain. Waspadai elemen-elemen berbahaya pada mainan anak.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Anak bermain. Waspadai elemen-elemen berbahaya pada mainan anak.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Asosiasi Mainan dan Hobi Inggris (BTHA) menemukan bahwa 60 persen mainan di pasar daring dapat membunuh atau mencederai anak-anak secara serius. Meskipun undang-undang mengatur agar mainan harus aman, namun tidak ada aturan hukum yang jelas untuk memeriksa keamanan mainan dari pasar daring.

Oktober lalu, seorang gadis berusia 10 tahun dari Merseyside, Inggris, menjalani operasi di rumah sakit setelah menelan mainan berupa 15 magnet berbentuk bola kecil. Ironisnya, mainan yang dijual di Amazon itu diiklankan sebagai mainan edukasi. Atas dasar itulah, BTHA menekankan pentingnya undang-undang yang melindungi anak dari mainan berbahaya yang beredar di e-commerce.

Baca Juga

"Tindakan kecil yang diambil dapat membuat perubahan berkelanjutan yang akan melindungi anak-anak dari mainan yang tidak aman," kata Direktur Urusan Publik BTHA, Natasha Crookes seperti dikutip dari The Sun, Selasa (27/10).

Natasha juga mengungkap beberapa elemen berbahaya yang bisa ditimbulkan dari mainan yang tidak aman. Berikut daftarnya:

1. Baterai

Berdasarkan peraturan mainan, baterai kecil harus dijauhkan dari jangkauan anak-anak. Orang tua hanya boleh membuka kompartemen baterai dengan cara tertentu atau dengan menggunakan alat agar anak-anak kecil tidak dapat mengaksesnya. Hanya saja, temuan BTHA menunjukkan banyak mainan yang memiliki akses mudah ke baterai atau memasangnya terlalu longgar. Jika tertelan, baterai kecil dapat terbakar melalui esofagus hanya dalam 45 menit.

2. Kabel atau tali panjang

Tali panjang pada mainan mungkin terlihat menarik bagi anak yang penasaran. Berhati-hatilah, kabel bisa membahayakan anak. Serangkaian mainan yang diuji oleh BTHA, termasuk unicorn berjalan, dianggap tidak aman karena tali atau pita yang terlalu panjang.

"Panjang kabel atau tali dalam mainan harus dibatasi. Hal ini didasarkan pada usia untuk memastikan panjang tali tidak cukup jika dililit pada leher dan menghindarkan risiko tercekik,” jelas dia.

3. Magnet

Seperti elemen lain, penggunaan magnet dalam mainan anak juga diatur secara ketat. Namun sayangnya, dari temuan BTHA, semakin banyak mainan berbahan magnet yang tidak lolos kualifikasi namun tetap beredar di pasar daring.

"Mainan magnet yang kami temukan mudah pecah, sehingga serpihannya mudah tertelan. Jika yang tertelan lebih dari satu, magnet akan melebur di usus. Jika tidak ditangani, ini akan menyebabkan infeksi dan kemungkinan kematian,” kata Natasha.

4. Pistol mainan

Senjata mainan yang tidak aman dapat menimbulkan bahaya yang mengerikan. Pistol mainan harus dirancang sedemikian rupa, sehingga gaya dan desain peluru tidak akan menyebabkan cedera serius. Selain itu, mainan tersebut hanya boleh menembakkan peluru yang disediakan dan tidak boleh mudah menggunakan benda lain untuk menembak anak-anak.

5. Serpihan kecil

Untuk balita dan bayi, serpihan kecil pada mainan dapat menimbulkan risiko tersedak. Natasha mengatakan, BTHA menemukan sejumlah mainan yang sampai kepada konsumen dengan serpihan-serpihan kecil.

"Ini merupakan risiko bagi bayi dan balita yang cenderung memasukkan sesuatu ke dalam mulut mereka, yang menyebabkan risiko anak tersedak," kata Natasha.

6. Perangkat listrik

Salah satunya adalah catokan rambut mini yang biasa digunakan remaja. Penyelidikan BTHA menemukan bahwa catokan berbahaya yang suhunya terlalu panas berpotensi membakar tangan atau wajah pengguna.

"Kami juga menemukan mainan elektrik di mana baterainya menjadi terlalu panas,” kata Natasha.

7. Bahan kimia

Agar mainan plastik terasa lembut dan fleksibel biasanya perusahaan menggunakan ftalat, senyawa atau zat kimia yang biasa digunakan sebagai plasticizer. Uni Eropa telah membatasi penggunaan senyawa ini hingga 0,1 persen dalam mainan karena alasan kesehatan. Namun, BTHA menemukan, banyak mainan yang mengandung ftalat melebihi batas.

8. Kantong plastik

Ini adalah risiko yang tidak terpikirkan oleh banyak orang tua. Kantong plastik yang disertakan dengan mainan mungkin tidak menarik bagi anak-anak seperti mainan itu sendiri, tetapi tetap bisa membuatnya tercekik.

"Kantong plastik yang disertakan dengan mainan harus memiliki ketebalan yang lebih dari minimum untuk memastikan mainan tersebut tidak mengenai wajah anak-anak dan membuatnya tercekik. Kami menemukan banyak mainan dengan kantong plastik yang terlalu tipis yang membahayakan,” jelas Natasha.

9. Mainan dengan ujung yang tajam

Seperti pisau, ujung mainan yang tajam dapat melukai anak-anak. Oleh karena itu, mainan harus dirancang agar tidak memiliki bagian yang tajam. Kotak kunci anak-anak yang berwarna-warni, yang digambarkan sebagai mainan pendidikan pra-sekolah, ditemukan memiliki ujung yang tajam pada gantungan kuncinya. Cermati ujung tajam seperti ini ketika akan membelikan anak mainan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement