REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dosen dari Prodi Agribisnis, Fakultas Pertanian Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Ary Bakhtiar melaksanakan pengabdian bersama dengan dua mahasiswanya yakni, Arifiyan dan Fidela. Mereka mengenalkan bertanam sayur dengan media hidroponik sederhana kepada anak-anak di Panti Asuhan Ulil Absor, Kecamatan Dau, Malang.
Dosen UMM, Ary Bakhtiar mengatakan, saat ini angka statistik kasus Covid-19 semakin meningkat. Situasi ini telah membawa kekhawatiran dalam banyak hal, terutama dalam memenuhi kebutuhan pangan. "Kita sebagai masyarakat konsumen harus lebih berhati-hati dalam memilih bahan pangan yang akan kita konsumsi setiap harinya," ucapnya.
Hidroponik sendiri merupakan sistem bertanam dengan menggunakan media air dan tambahan nutrisi. Metode ini menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat di lingkungan sekitar. Dengan metode ini, masyarakat dapat bertanam sayur lalu menghasilkan hasil panen sayur sendiri.
Adapun bahan yang diperlukan dalam melakukan hidroponik antara lain wadah bak air kecil dan net pot. Kemudian rockwool, kain flanel, penutup plastik impraboard, benih sayur, air dan nutrisi hanya sebagai contoh dari pemasangan hidroponik sederhana. Perkakas tersebut dapat digantikan dengan bahan-bahan lain seperti bekas bungkus air mineral gelas, kain bekas atau ember dan lainnya.
Selain mudah penerapannya, hasil panen menggunakan hidroponik juga aman untuk dikonsumsi. "Antusias anak-anak Panti Asuhan UlilAsor dalam belajar hidroponik sangat tinggi. Bahkan mereka berebutan pada saat sesi praktiknya," ungkap dia dalam pesan rilis yang diterima Republika.co.id.
Menurut Ary, acara pengabdian ini bertujuan untuk mempertahankan ketahanan pangan rumah tangga mandiri. Harapannya, dapat dilakukan dan dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari khususnya kebutuhan pangan.
Perwakilan Yayasan Panti Asuhan Ulil Absor, Muhammad Fajar Hidayat menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen dan mahasiswa Agribisnis UMM atas ilmunya. Pelatihan hidroponik sangat bermanfaat karena dapat mengisi waktu senggang anak-anak. Bahkan, hasil panennya dapat dimakan dan dijual sendiri.