Kamis 05 Nov 2020 09:00 WIB

Risiko Bayi Baru Lahir Tertular Covid-19 dari Ibu Rendah

Penularan Covid-19 dari ibu ke bayinya bisa dicegah dengan protokol kesehatan biasa.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Bayi baru lahir. Risiko bayi baru lahir tertular Covid-19 dari ibunya bisa ditekan dengan melaksanakan protokol kesehatan.
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Bayi baru lahir. Risiko bayi baru lahir tertular Covid-19 dari ibunya bisa ditekan dengan melaksanakan protokol kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi baru menyatakan, ibu positif Covid-19 jarang menulari bayinya yang baru lahir. Dengan begitu, pemisahan ibu dan bayi seperti yang sebelumnya diterapkan tak diperlukan sehingga ibu bisa tetap menyusui bayinya.

"Temuan kami meyakinkan bahwa tindakan pencegahan penularan bisa dilakukan dengan protokol kesehatan standar saja," kata salah seorang peneliti studi tersebut, Dr Cynthia Gyamfi-Panji.

Baca Juga

Gyamfi-Panji juga merupakan profesor kesehatan wanita di bidang kebidanan dan ginekologi di Kolese. Dia dokter dan ahli bedah Columbia University Vagelos, New York City.

Untuk menghindari penularan Covid-19 pada buah hatinya, ibu cukup menjalankan protokol kesehatan, seperti memakai masker, membersihkan payudara, dan membersihkan tangan saat menggendong atau menyusui bayi. Dalam penelitian tersebut, tim mengamati 101 bayi baru lahir, yang lahir dari ibu positif Covid-19, mulai dari 13 Maret hingga 24 April 2020.

Petugas medis melakukan pencegahan penularan dengan boks bayi berjarak dua meter dari tempat tidur ibu. Tapi, menyusui langsung dan kontak kulit ibu dengan bayi masih dianjurkan selama ibu memakai masker dan mencuci tangan serta payudara dengan sabun dan air.

"Selama pandemi, kami terus melakukan apa yang biasa kami lakukan untuk mendorong ikatan batin dan perkembangan pada bayi sehat yang baru lahir. Sembari mengambil beberapa tindakan pencegahan ekstra untuk meminimalkan risiko terpapar virus," kata Gyamfi-Bannerman.

Di antara 101 bayi tersebut, hanya dua yang dinyatakan positif SARS-CoV-2 dan mereka tidak menunjukkan gejala. Para peneliti tidak bisa memastikan bagaimana bayi-bayi itu bisa terinfeksi.

Namun, ada beberapa kelompok yang bertentangan,dan merekomendasikan agar bayi dari ibu yang terinfeksi Covid-19 harus dipisahkan dari ibunya. Tapi rekomendasi itu dibuat tanpa adanya data tentang tingkat penularan SARS-CoV-2 dari ibu ke bayi.

“Rekomendasi itu didasarkan pada pengalaman penularan penyakit menular lain dari ibu ke bayi,” jelas peneliti dari studi baru ini yang juga asisten profesor pediatri di psikiatri wilayah Columbia, Dr Dani Dumitriu.

Rekomendasi itu, menurut Dumitriu, bertentangan dengan manfaat perkembangan dari menyusu dini dan kontak kulit ibu dengan bayi. Studi pihaknya juga menunjukkan, mungkin langkah-langkah pemisahan tidak diperlukan jika bayi yang baru lahir dalam keadaan sehat dengan ibu positif Covid-19.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement