REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dari berbagai jenis diet atau pengaturan pola makan, merancang defisit kalori dianggap paling populer di kalangan pengamat berat badan. Pendekatannya dengan makan lebih sedikit dan membakar lebih banyak kalori.
Akan tetapi, terlalu banyak mengurangi asupan kalori dapat menyebabkan masalah kesehatan dan menyabotase tujuan penurunan berat badan. Jadi, langkah strategis saat mengikuti metode ini amat penting untuk menurunkan berat badan.
Dilansir di laman Times of India, Kamis (5/11), secara umum, untuk menurunkan berat badan 500 gram, seseorang perlu membuat defisit kalori sekitar 3.500. Ini dapat dicapai hanya jika seseorang mengurangi sekitar 500 sampai 1.000 kalori setiap hari dari makanannya.
Namun, yang cenderung dilewatkan orang adalah memastikan asupan kalori minimum tidak terlalu rendah. Pasalnya, hal itu dapat menyebabkan kekurangan gizi, rambut rontok, kuku rapuh, melemahnya sistem kekebalan tubuh, dan kesulitan konsentrasi.
Asupan kalori harian yang direkomendasikan untuk perempuan dewasa rata-rata 1.800 sampai 2.400 kalori sehari. Sedangkan, untuk pria dewasa, rata-rata kalori harian yang dianjurkan antara 2.400 sampai 3.200.
Saat berupaya menurunkan berat badan, menekan hingga 1.200 kalori sehari untuk perempuan dewasa bisa berbahaya. Untuk pria, asupan kalorinya harus di atas 1.500. Angka-angka itu berdasarkan kebutuhan jumlah energi seseorang dalam sehari.
Jika ingin mengurangi asupan kalori untuk mengendalikan berat badan, perlu dilakukan dengan cara yang sehat. Beberapa hal yang perlu diingat saat melakoninya adalah memperhatikan kualitas makanan dan asupan nutrisi yang tepat dan seimbang.
Cara mudahnya, tambahkan lebih banyak makanan sehat dan kaya nutrisi ke dalam makanan. Tukar makanan berkalori tinggi dengan alternatif rendah kalori. Hindari makanan kemasan dan cepat saji. Makanan rumahan jauh lebih sehat dan kaya nutrisi.
Menjajal puasa berkala bisa membantu konsumsi kalori menjadi lebih sedikit. Salah satu caranya adalah dengan berpuasa selama 16 jam dalam sehari.
Ikuti Whatsapp Channel Republika