Sabtu 07 Nov 2020 05:58 WIB

Mahasiswa IPB University Juara 3 Lomba Esai Nasional

Ia membawakan ide optimalisasi potensi Laut Natuna.  

Mega Ainun, mahasiswa IPB yang berhasil menjadi juara III lomba esai nasional yang diadakan oleh UNS.
Foto: Dok IPB University
Mega Ainun, mahasiswa IPB yang berhasil menjadi juara III lomba esai nasional yang diadakan oleh UNS.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Mahasiswa IPB University, Mega Ainun, berhasil meraih Juara III lomba esai nasional Mechanical Education Festival yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret (UNS).

Pada lomba ini, Mega mengangkat judul “Kripsea: Upaya Pengoptimalan Potensi Laut melalui Anggur Laut Berbasis Pemberdayaan Masyarakat di Pulau Bunguran, Natuna”. Esai ini berisi tentang cara membuat produk oleh-oleh bernama Kripsea, produk kerupuk yang terbuat dari bahan dasar anggur laut (Caulerpa sp.).

“Proses pembuatan Kripsea yang terbilang cukup mudah, sehingga diharapkan dapat segera diaplikasikan oleh masyarakat di sekitar pulau. Masih banyak warga sekitar pulau yang masuk dalam kategori kurang mampu,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Menurut salah satu penerima manfaat dari Pondok Inspirasi (Pondasi) Bogor ini, Indonesia merupakan salah satu bagian dari segitiga karang dunia. Kondisi ini membuat Indonesia memiliki potensi sumberdaya rumput laut yang melimpah. Setidaknya ada lebih dari 550 jenis rumput laut potensial yang ada di perairan Indonesia. Namun hanya lima di  antaranya yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan baru dibudidayakan secara masal.

Dari literatur, anggur laut telah lama dimanfaatkan sebagai makanan oleh masyarakat di Pulau Bunguran, namun potensi pengembangan serta budidaya di wilayah tersebut belum dilakukan. Masyarakat cenderung masih mengeksploitasi secara langsung di perairan.

“Menurut saya, perlu adanya upaya pengoptimalan anggur laut menjadi sebuah produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi agar dapat meningkatkan nilai jual anggur laut tersebut,” tambah Mega.

Putri petani asal Jember, Jawa Timur ini sedang menjalani studi di Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB University. Selama menjadi anggota Pondasi, Mega didorong untuk selalu produktif dan menjadi pembelajar. “Jangan takut salah, jangan takut kalah. Intinya produktif dan berproses,” tutup Mega.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement