REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi yang melanda dunia telah memberikan dampak pada mimpi sebagian orang. Spesialis gangguan tidur, Michael Breus, menjelaskan, pandemi ini bisa jadi berpengaruh terhadap mimpi-mimpi buruk yang dialami seseorang.
"Orang-orang mengalami lebih banyak mimpi buruk dan mimpi yang fokus pada hal-hal negatif selama pandemi," kata Breus, dilansir di Live Strong, Ahad (8/11).
Ia mengatakan, mimpi buruk selama Covid-19 sangat umum terjadi pada orang yang mengalami ketegangan saat pandemi. Trauma, kata dia berhubungan dengan mimpi dan kualitas tidur seseorang.
"(Penelitian) menunjukkan bahwa, semakin dekat dan langsung orang dipengaruhi oleh peristiwa traumatis, semakin besar kemungkinan tidur mereka terganggu dan mimpi buruk semakin intens," kata Breus menambahkan.
Mimpi-mimpi buruk, lanjut dia, akan semakin sering terjadi di tengah situasi yang menekan seseorang. Selain itu, mimpi buruk ini cenderung lebih mudah diingat dibandingkan mimpi pada kondisi normal.
Terkait hal ini, Breus menyusun beberapa hal untuk menjaga seseorang dari mimpi buruk. Di bawah ini, terdapat delapan strategi agar mimpi buruk bisa dihindari selama pandemi.
Fokus pada pikiran optimis sebelum tidur
Breus menjelaskan, penelitian menunjukkan, tingkat optimisme dan ketenangan pikiran memiliki efek langsung pada kandungan emosional mimpi seseorang. Demikian juga jika seseorang memikirkan hal yang pesimis, maka akan berpengaruh kepada mimpinya.
Tulis ulang mimpi buruk Anda
Teknik ini disebut sebagai terapi latihan gambar. Saat ditulis ulang, mimpi buruk tersebut diubah menjadi hal yang lebih bahagia. Setelah Anda menulis ulang mimpi, visualisasikan, putar ulang, dan pikirkan sebelum tidur.
Batasi konsumsi media
Menonton berita dan menelusuri media sosial dapat meningkatkan kecemasan dan stres seseorang.
Jangan tidur terlalu lama
Terlalu banyak tidur bisa menyebabkan lebih banyak mimpi buruk. Tidur berlebihan, kata Breus juga bisa mengganggu tubuh seseorang.
Kurangi minum alkohol
Breus mengatakan, emosi seseorang di dalam sebuah mimpi sering kali disebabkan karena alkohol. Ia mengatakan, kebiasaan minum seseorang juga akan mempengaruhi kualitas tidurnya.
Mengurangi kafein
Pada beberapa orang, kafein dapat meningkatkan kecemasan. Minuman berkafein harus dibatasi terutama tiga hingga empat jam sebelum tidur. Idealnya, kafein diminum pada pukul 2 siang.
Lebih banyak bergerak
Breus mengatakan, semakin banyak bergerak, maka semakin nyenyak seseorang ketika tidur. Ia menyarankan meskipun pada pandemi tempat olah raga ditutup, jangan sampai lupa untuk melakukan rutinitas olah raga harian.
Meminta bantuan
Jika mimpi buruk yang dialami meningkatkan kecemasan dan mempengaruhi tubuh Anda, maka jangan ragu untuk segera berkonsultasi kepada ahlinya. Breus menyarankan agar segera mencari ahli kesehatan mental berlisensi yang dapat membantu Anda.