REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- SMP dan SMA Pribadi Bandung berhasil menyabet enam medali pada ajang Kompetisi Sains Nasional (KSN) yang digelar 12-16 Oktober 2020 lalu. Rinciannya, satu medali emas bidang IPS, dua medali perak pada bidang IPA dan Biologi, serta tiga medali perunggu yaitu bidang Matematika, Fisika, dan Astronomi.
Sementara, SD Pribadi Bandung tahun ini berhasil menyabet peringkat dua nasional pada ajang KIHAJAR STEM 2020. Kegiatan KIHAJAR STEM 2020 tingkat SD diikuti oleh 11.765 peserta dari 34 provinsi dengan rangkaian kegiatan yang telah dimulai sejak 9 Agustus 2020 dan ditutup dengan final pada 4 Oktober 2020.
Kepala SMA Pribadi Bandung, Rahmat Hidayat menuturkan enam medali tersebut bukanlah sekadar capaian prestasi yang biasa, karena semua terjadi di tengah pandemi. "Kami di sekolah tentu merasa kesulitan untuk melakukan berbagai kegiatan pelatihan untuk siswa-siswi karena kondisi sekolah tutup atau lockdown. Tetapi meski daring tetap kami berusaha memotivasi siswa-siswi untuk rajin berlatih dan mengikuti berbagai kegiatan yang kami berikan, meski kadang kami merasa kasihan kepada mereka," kata Rahmat dalam siaran pers, Ahad (8/11).
Sekolah, kata Rahmat, juga berkomunikasi dengan orang tua siswa untuk sama-sama membersamai siswa-siswi dalam usaha keras mereka. "Semoga capaian prestasi kali ini menjadi bukti agar kita bisa cepat beradaptasi dengan kondisi pandemi sekalipun dan bangkit serta berkarya seperti sedia kala," kata Rahmat menambahkan.
Kegiatan seleksi bertahap sejak 10 Maret 2020 yang diselenggarakan pada tingkat Kota oleh Dinas Kota Bandung dan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang kemudian dilanjutkan pada seleksi tingkat provinsi oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Untuk mengejar prestasi, sekolah memiliki rangkaian program khusus untuk mempersiapkan dan menentukan target yang terarah. Program-program yang dimaksud merupakan metode yang diterapkan di Sekolah Pribadi Bandung.
Koordinator Kompetisi Sekolah Pribadi Bandung, Ridho Anwar Tumbuan, menjelaskan sekolah memiliki program tahap seleksi tim olimpiade yang dibuka untuk seluruh siswa di setiap tahunnya. Dari hasil seleksi tersebut siswa-siswi terpilih akan mendapatkan program pengembangan olimpiade yang meliputi program belajar belajar mandiri, peer tutoring, dan program pengembangan dan pelatihan olimpiade yang dilakukan oleh konsultan olimpiade Eduversal dengan total waktu selama tujuh pekan dalam setahun yang dilakukan tiga tahap.
"Pada prinsipnya semua sekolah berpeluang dapat mengupayakan siswa-siswi berprestasi di bidang olimpiade dengan penyediaan program yang sistematis yang dioperasikan oleh guru yang berdedikasi tinggi, dan tentunya mendapatkan dukungan dari manajemen sekolah," kata Ridho.
KSN tingkat SMA lalu diikuti oleh 898 peserta. Sedangkan KSN tingkat SMP yang digelar 1-6 November 2020 diikuti oleh 204 peserta dari 34 provinsi. Kegiatan KSN yang sebelumnya dikenal dengan Olimpiade Sains nasional (OSN) kali ini digelar dalam moda daring dibawah prakarsa Pusat Prestasi Nasional.