REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD Dasmen) Kemendikbud, Jumeri menjelaskan, tahun depan anggaran untuk digitalisasi sekolah mencapai Rp 3 triliun. Rencananya, setiap sekolah akan menerima 15 laptop dan satu access point.
Laptop yang akan diberikan ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan seperti untuk asesmen kompetensi minimum, asesmen nasional, dan praktikum. "Total dana yang diinginkan untuk digitalisasi sekolah ini sebenarnya mencapai Rp 15 triliun namun untuk setiap tahunnya baru bisa dianggarkan Rp 3 triliun," kata Jumeri, dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Senin (9/11).
Adanya laptop dinilai lebih tahan lama daripada tablet. Selain itu, laptop yang dimiliki sekolah dapat digunakan oleh siswa atau guru, serta memiliki fungsi yang lebih banyak.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan digitalisasi sekolah telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Joko Widodo. Program ini akan dikerjakan bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Tugas Kemenkominfo adalah memenuhi kebutuhan jaringan internet di semua wilayah sasaran.
Tidak hanya terkait pengadaan alat elektronik, program digitalisasi sekolah ini juga akan dibuat suatu platform untuk guru mengunduh kurikulum dan memilih kurikulum dalam bentuk modul-modul. Diharapkan, proses pembelajaran akan jauh lebih efisien. "Jadi itu yang pasti akan kita dorong untuk tahun depan, digitalisasi sekolah," kata Nadiem.