REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Status aktivitas Gunung Merapi meningkat yang semula berada di level II atau waspada, menjadi level III atau siaga. Ketua MPR RI Bambang Soesatyo pun meminta pemerintah daerah dan badan nasional penanggulangan bencana (BNPB) bersama badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) serta tim rescue Basarnas untuk tetap siaga dengan mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam menghadapi bencana erupsi gunung merapi.
Bamsoet juga meminta terus melakukan evakuasi, khususnya kepada kaum rentan seperti lansia, ibu hamil, disabilitas dan anak-anak/balita yang diarahkan menuju pos-pos pengungsian aman yang tersebar di beberapa titik.
"Pemerintah daerah (Pemda) dalam hal ini Dinas Sosial setempat dapat segera membuat protokol penanggulangan bencana secara komprehensif, yang meliputi erupsi Merapi dan Covid-19 mengingat hal ini diperlukan untuk memastikan keselamatan masyarakat jika terjadi bencana akibat aktivitas Merapi di tengah pandemi Covid-19," ucap dia.
Ia pun meminta Pemda bersama BPBD dan tim rescue Basarnas dan Dinas Kesehatan agar terus mengupdate data pengungsi sekaligus memastikan kebutuhan bagi para pengungsi terpenuhi, seperti tempat tidur, selimut, konsumsi untuk pengungsi (dapur umum) serta obat-obatan.
Selain itu, ia ingin badan meteorologi, klimatologi dan geofisika (BMKG) untuk terus mengupdate kondisi dan situasi terkini terkait kebencanaan di sekitar Gunung Merapi kepada masyarakat, sehingga masyarakat setempat dapat mengantisipasi dan mewaspadai potensi bencana guna mencegah jatuhnya korban dengan menyiapkan sarana dan prasarana evakuasi.
Bamsoet juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar Gunung Merapi untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana alam yang mungkin terjadi di lingkungan sekitar, serta terus memantau informasi terkait situasi terkini dari akun resmi BMKG, dan mengikuti arahan dari petugas dilapangan untuk kemudahan koordinasi.