Selasa 10 Nov 2020 20:33 WIB

FDA Izinkan Terapi Mimpi Buruk Pakai Apple Watch

Apple Watch diklaim bisa bantu redakan mimpi buruk terkait gangguan pascatrauma.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Apple Watch diklaim bisa bantu redakan mimpi buruk terkait gangguan pascatrauma (Foto: ilustrasi Apple Watch)
Foto: Wikipedia
Apple Watch diklaim bisa bantu redakan mimpi buruk terkait gangguan pascatrauma (Foto: ilustrasi Apple Watch)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyimpan pengalaman traumatis diketahui menyebabkan masalah mental yang membutuhkan lebih dari perawatan medis. Traumatik penyerangan, kecelakaan, hingga peperangan, bisa menyebabkan gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) baru-baru ini mengizinkan praktik sebuah terapi menggunakan perangkat Apple Watch untuk membantu meringankan mimpi buruk yang terkait dengan gangguan PTSD. Perangkat ini diciptakan untuk membantu orang mendapatkan istirahat malam yang lebih baik, dilansir Fox News, Selasa (10/11).

Baca Juga

“Menyaksikan peristiwa mengejutkan atau berbahaya dapat memicu PTSD, yang dapat menyebabkan masalah tidur, di antara gejala lainnya,” tulis FDA dalam laporan.

Terapi yang disebut NightWare menggunakan Apple Watch diklaim bisa membantu meredakan mimpi buruk yang terkait dengan gangguan PTSD untuk meningkatkan kualitas tidur. Hal ini sebagai opsi perawatan baru berisiko rendah dengan menggunakan teknologi digital dalam upaya memberikan bantuan sementara dari gangguan tidur yang terkait dengan mimpi buruk.

“Perangkat tersebut diberikan melalui proses yang dipercepat dengan apa yang disebut program terobosan FDA,” ujar Carlos Peña, Direktur Kantor Perangkat Neurologis dan Fisik Medicine di Pusat Perangkat dan Kesehatan Radiologi FDA.

Dengan Apple Watch, terapi mampu mengidentifikasi data tentang gerakan tubuh dan detak jantung selama tidur untuk membuat profil tidur. Saat NightWare mendeteksi mimpi buruk berdasarkan analisisnya, perangkat ini melepaskan getaran lembut untuk membangkitkan tetapi. Namun, tidak sampai membangunkan pemakainya.

Menurut laman web perusahaan, gerakan lembut tersebut bisa menghentikan mimpi buruk tetapi juga memungkinkan pemakainya tetap tertidur. FDA mencatat studi acak pada perangkat yang melibatkan 70 pasien selama 30 hari, dan mengungkapkan peningkatan pada skala tidur.

“Pasien yang diketahui 'bertingkah' selama mimpi buruk mereka, seperti berjalan dalam tidur, tidak boleh menggunakan Nightware,” tambah FDA.

Perangkat juga harus digunakan dalam kombinasi dengan perawatan lain. Sebab, alat ini bukan terapi mandiri melainkan hanya sebagai perangkat pembantu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement