REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Veloxymic Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung mengikuti kompetisi ChemCar 2020 yang diselenggarakan oleh RWTH Aachen Jerman. Dalam babak final ini mobil kimia yang terdiri dari Tim Veloxymic (Itenas Bandung, Indonesia), De Salzigen TUKCars (TU Kaiserslautern), Steamtruck (RW TH Aachen), Elektrousine (TU Dortmund) dan Otto on Wheels (OvGU Magdeburg) berkompetisi secara online.
Kompetisi ChemCar kali ini berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Karena pandemi Covid 19, kompetisi yang sebelumnya direncanakan secara offline di Jerman, berubah menjadi online.
Namun, perubahan tersebut tidak membuat semangat Veloxymic turun. Tim Veloxymic yang beranggotakan Nugroho Sentoso, Faishal Hafizh Dinata, Fakhrurrazi Waridi Sidqi, M. Alif Akbar Basuki, Fiqri Hadi Hendriyansyah, dan Nurul Ratna Anissa ini diketuai oleh Imat Nur Alim dan dibimbing oleh Riny Yolandha Parapat.
Menurut Ketua Tim Veloxymic, Imat Nur Alim, timnya mempersiapkan prototipe mobil yang bergerak karena adanya tekanan gas oksigen dari reaksi kimia ini berbasis pada mobil pertama mereka yaitu Pramakarsa.
Namun, kata dia, adanya regulasi yang ditetapkan oleh penyelenggara kompetisi yaitu prototype mobil yang harus single action/one touch di starting line, dimana mengharuskan untuk mengubah konsep untuk starting menjadi one touch.
Pramakarsa yang merupakan mobil pertama dari Tim Veloxymic memiliki beberapa tahapan yang harus dilakukan atau lebih dari action/touch pada starting line, sehingga Tim Veloxymic perlu memodifikasi mobil mereka.
Kendala tersebut, kata dia, dapat diantisipasi dengan mengaplikasikan ilmu keteknik-kimiaan khususnya di bidang piping and instrument. Mereka memasang check Valve pada bagian atas reaktor (tempat injeksi reaktan), sehingga dapat menjadi one action di starting line.
Tim Veloxymic Itenas, kata dia, membuktikan bahwa mobil kimianya menjadi mobil yang tercepat dalam melaju di race dengan error yang sangat kecil. Bahkan komentator kompetisi yang berasal dari Jerman pun menganggap mobil kimia dari Teknik Kimia Itenas Bandung ini adalah rocket car. Karena, mobil tercepat jika dibandingkan dengan mobil kimia dari Universitas di Jerman. Serta memiliki tingkat error terkecil dibandingkan competitor lain.
Veloxymic menjadi wakil tinggal dari Asia yang berhasil masuk ke babak Final. Babak final ini melibatkan 5 tim, 4 diantaranya berasal dari Universitas terbaik dari Jerman. Veloxymic dapat menyisihkan competitor lain, dan menduduki juara ke 3 dari sekian banyak tim yang berasal dari berbagai Universitas yang ada di Dunia. “Harapan kedepannya semoga Veloxymic (Teknik Kimia) Itenas Bandung dapat berprestasi pada kompetisi serupa maupun kompetisi lainnya, serta dapat berkontibusi positif bagi almamater, bangsa dan negara," kata Imat Nur Alim.