REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membukukan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp 14,15 triliun pada kuartal tiga 2020. Adapun pencapaian laba bersih mengalami penurunan 42,94 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya senilai Rp 24,8 triliun.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, penurunan laba bersih disebabkan menurunnya pendapatan bunga bersih yang menjadi Rp 56,05 triliun atau turun 7,47 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya senilai Rp 60,58 triliun.
"Laba memang tidak setinggi tahun lalu, tetap positif tapi pertumbuhan tetap negatif. Itu kan pilihan, situasi seperti sekarang ini kita kejar laba apa kejar selamat dulu?,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Rabu (11/11).
Menurutnya penurunan laba juga disebabkan oleh pertebalan pencadangan. Tercatat rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) masih terpantau aman berada pada level 20,38 persen.
"Kalau dipilih perbesar laba atau keselamatan, saya sebagai pemimpin bank besar memilih untuk keselamatan dengan bantalan cadangan," ucapnya.
Kendati demikian, perseroan masih mencatatkan pertumbuhan aset perusahaan sebesar 10,89 persen atau Rp 1.447,85 triliun pada kuartal tiga 2020.