Rabu 11 Nov 2020 12:54 WIB

Lockdown Jadi 'Word of the Year' Collins Dictionary

Word of the Year Collins Dictionary 2019 adalah climate strike.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Suasana lockdown di Italia. Kata lockdown menjadi Word of the Year Collins Dictionary.
Foto: AP Photo/Andrew Medichini
Suasana lockdown di Italia. Kata lockdown menjadi Word of the Year Collins Dictionary.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lockdown, tindakan karantina wilayah sebagai bentuk pencegahan yang diterapkan pemerintah di seluruh dunia untuk menahan penyebaran virus corona, dinobatkan sebagai Word of the Year 2020 oleh Collins Dictionary. Kamus Collins mendefinisikan kata itu sebagai penerapan pembatasan ketat pada perjalanan, interaksi sosial, dan akses ke ruang publik.

Leksikograf mengatakan bahwa kata itu menjadi identik dengan pengalaman orang-orang di seluruh dunia di tengah pandemi virus corona. Kata "lockdown" mencatatkan lebih dari seperempat juta penggunaan pada 2020 dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya digunakan sebanyak 4.000 kali.

Baca Juga

“Ini adalah pengalaman pemersatu bagi miliaran orang di seluruh dunia, yang secara kolektif telah memainkan peran mereka dalam memerangi penyebaran Covid-19,” kata penerbit Harper Collins dilansir Times Now News, Selasa (10/11).

Tanpa keraguan, enam dari 10 kata pada 2020 terkait dengan pandemi, yakni coronavirus (virus corona), social distancing (jaga jarak sosial), self-isolate (karantina mandiri), furlough (merumahkan pekerja), lockdown (karantina wilayah), dan key worker (pekerja garis depan) dimasukkan dalam daftar panjang 10 kata tahun ini.

“Tahun 2020 didominasi oleh pandemi global,” kata konsultan bahasa di Collins, Helen Newstead.

Menurut Newstead, kata lockdown atau karantina wilayah memengaruhi cara orang-orang bekerja, belajar, berbelanja, dan bersosialisasi. Dengan banyaknya negara yang penerapkan karantina wilayah jilid dua, Newstead mengatakan, kata tahun ini bukanlah sesuatu yang patut dirayakan, tapi rangkuman salah satu peristiwa di seluruh dunia.

Perkembangan sosial dan politik penting lainnya juga berhasil masuk ke dalam daftar. Gelombang protes Black Lives Matter, yang dipicu kematian pria kulit hitam George Floyd oleh polisi AS, menghadirkan kesadaran baru tentang gerakan yang menyebar ke seluruh dunia.

Sering digunakan sebagai tagar di media sosial, singkatan BLM mencatat peningkatan penggunaan sebesar 581 persen oleh Collins. TikToker adalah salah satu kata baru yang ditambahkan ke kamus. Kata tersebut berarti seseorang yang membuat konten di platform media sosial TikTok.

Mukbang yang mengacu pada tren video blogger di Korea Selatan yang menyantap makanan dalam jumlah besar dalam video saat berinteraksi dengan penonton juga masuk dalam daftar. Megxit yang mengacu pada keluarnya Pangeran Harry dan istrinya Meghan dari tugas kerajaan pun digunakan secara reguler. Kata tersebut mengikuti model Brexit yang merupakan kata paling populer menurut Collins pada 2016.

"Words of the year" Collins sebelumnya ialah:

2019: Climate strike

2018 : Single-use

2017: Fake news

2016: Brexit

2015: Binge-watch

2014: Photobomb

2013: Geek

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement