REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 terus berinisiatif dan berinovasi mengembangkan layanan digital di terminal penumpang yang dikelolanya. Strategi ini bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja bisnis perseroan sekaligus meningkatkan kenyamanan penumpang.
Di sisi lain, tuntutan digitalisasi semakin tinggi seiring datangnya era industri 4.0 dan adanya pandemi Covid-19 yang membuat orang menghindari kontak langsung guna memutus rantai penyebaran virus.
“Kami menginisiasi dan mengembangkan sejumlah layanan digital di seluruh lingkungan Pelindo 1 yang didesain khusus bagi para pengguna jasa sehingga dapat diakses secara mudah, aman, dan di mana saja. Kami akan mengoptimalkan layanan tersebut khususnya saat penerapan adaptasi kebiasaan baru agar layanan kepelabuhanan tetap berjalan dengan lancar,” kata Direktur Transformasi dan Pengembangan Bisnis Pelindo 1 Prasetyo dalam acara Sosialisasi Integrasi Pelayanan Terminal Penumpang di Wilayah Kepulauan Riau dan Dumai, Selasa (10/11) di Batam.
Pelindo 1 tercatat merupakan pionir dan salah satu yang paling agresif dalam penerapan IoT (Internet of Things) serta digitalisasi pelayanan di terminal penumpang. Menurut Prasetyo, sejumlah inovasi digital telah dikembangkan Pelindo 1, antara lain E-Pass dan E-Berthing yang mulai diterapkan pada tahun 2018 dan layanan E-Ticketing yang diterapkan sejak 2019. Ketiga layanan tersebut telah diberlakukan di terminal penumpang Sri Bintan Pura, Tanjungpinang dan merupakan layanan transaksi non tunai pertama untuk layanan kepelabuhanan di Indonesia.
“Tahun ini, layanan E-Pass mulai dikembangkan di Terminal Penumpang Tanjung Balai Karimun dan Dumai. Penerapan E-Pass nantinya akan mempermudah penumpang karena Pelindo 1 telah bekolaborasi dengan beberapa bank penerbit kartu elektronik. Pelindo 1 bekerja sama dengan sejumlah bank penerbit kartu elektronik guna mendorong masyarakat dalam memanfaatkan transaksi non tunai di pelabuhan ini,” ujar Prasetyo.
Pelindo 1 bekerjasama dengan perbankan BUMN di antaranya: Bank Mandiri, BRI, dan BNI serta perbankan swasta seperti BCA untuk penerapan sistem transaksi non tunai. Sistem yang diterapkan di Terminal Penumpang Sri Bintan Pura ini disambut baik oleh Bank Indonesia karena turut mendukung pemerintah mensukseskan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).
“Kami mengapresiasi kinerja Pelindo 1 yang medukung GNNT dengan menerapkan pembayaran non tunai untuk layanan E-Pass, E-Berthing, dan E-Ticketing di terminal penumpang yang dikelolanya. Sistem pembayarannya sudah terintegrasi dengan sistem yang dimiliki Bank Indonesia sehingga transaksi yang dilakukan penumpang dan pelayaran dijamin keamanannya. Layanan digital ini memberikan kemudahan bagi para penumpang dan pelayaran sekaligus mengurangi kontak langsung bertatap muka di masa pandemi Covid-19,” jelas Asisten Direktur Bank Indonesia Kepulauan Riau, Mualam Noor.
E-berthing merupakan sistem online yang disiapkan untuk memudahkan pengguna jasa dalam meminta pelayanan tambatan kapal menggunakan sistem online serta penagihan biaya tambatan kapal. Pengguna jasa cukup melakukan permintaan layanan tambatan melalui handphone.
E-Pass merupakan sistem pembayaran pas masuk penumpang di pelabuhan secara non tunai. Penumpang cukup menempelkan uang elektroniknya ke mesin yang tersedia, maka secara otomatis kertas pas masuk pelabuhan akan keluar dari mesin.
Adapun layanan E-Ticketing diluncurkan pada Juli 2019 dengan aplikasi Nyebrang Yuk!. Dengan layanan ini, pengguna transportasi laut kini bisa memesan tiket kapal penyebrangan antarpulau kapan dan di mana saja secara online. Dengan demikian, masyarakat lebih mudah mendapatkan tiket kapal laut.
Inisiatif-inisiatif digital yang dilakukan Pelindo 1 tersebut mendapatkan apresiasi dari Bank Indonesia. Pelindo 1 menjadi pionir dalam mengembangkan layanan transaksi non tunai di terminal penumpang di Indonesia. Sistem yang dikembangkan Pelindo 1 telah terintegrasi dengan sistem yang dimiliki Bank Indonesia yang tentunya upaya untuk mendukung GNNT yang dicanangkan pemerintah.