REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Antariksa AS (NASA) telah berinvestasi besar di perusahaan SpaceX dan Boeing untuk mengirimkan pesawat ruang angkasa berawak yang dapat diluncurkan dari tanah Amerika Serikat (AS) untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade. Awal tahun ini, SpaceX menepati janjinya.
Sepasang ilmuwan NASA melakukan perjalanan dari Bumi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dengan kendaraan SpaceX Crew Dragon. Misi berjalan lancar. Dua penjelajah luar angkasa berhasil mencapai ISS dan dua penjelajah luar angkasa berhasil kembali ke Bumi.
NASA belum secara resmi mengungkap bahwa kendaraan ruang angkasa ini siap digunakan di masa depan. Namun, kini akhirnya NASA memberikan sertifikasi terhadap pesawat SpaceX..
Sertifikasi pesawat luar angkasa oleh NASA sangatlah penting. Hingga saat ini, NASA telah membayar program luar angkasa Roscosmos Rusia untuk menyewa kursi di atas pesawat ruang angkasa Soyuz yang diluncurkan menuju ISS. Ini sudah terjadi sejak penutupan program Pesawat Ulang-alik hampir satu dekade lalu.
Dilansir BGR, kondisi itu bukanlah situasi yang ideal karena berbagai alasan, termasuk biaya perjalanan yang mulai bertambah.
"Saya sangat bangga untuk mengatakan kami mengembalikan peluncuran pesawat ruang angkasa manusia biasa ke tanah Amerika dengan roket dan pesawat ruang angkasa Amerika," ujar administrator NASA Jim Bridenstine.
Tonggak sertifikasi ini adalah pencapaian luar biasa dari NASA dan SpaceX yang menyoroti kemajuan yang dapat dibuat dalam bekerja sama dengan industri komersial. Sertifikasi NASA untuk Crew Dragon adalah berita besar bagi SpaceX. Sertifikasi ini juga sekaligus menyoroti seberapa jauh Boeing tertinggal dengan pesawat ruang angkasa berawaknya sendiri yakni Starliner.
Pada awal Program Kru Komersial, banyak industri percaya bahwa Boeing akan mengalahkan SpaceX. Namun, hal itu akhirnya terbukti salah.
SpaceX dengan cepat mendapatkan program Crew Dragon-nya melalui banyak pencapaian meskipun ada beberapa penundaan yang signifikan dan mengalahkan Boeing. Starliner melakukan perjalanan pertamanya ke ISS awal tahun ini dalam kondisi tanpa awak. Namun penerbangan itu terhenti karena kesalahan.
Pesawat luar angkasa tersebut kemudian harus kembali ke Bumi tanpa pernah sampai ke stasiun luar angkasa dan sekarang Boeing kembali mencoba. Uji terbang awak akhirnya dapat dilakukan, dan pada saat itu, NASA dapat memberikan Starliner sertifikasi yang sama dengan yang telah diterima oleh Crew Dragon.