REPUBLIKA.CO.ID, FLORENCE -- Italia tampil impresif pada laga uji coba kontra Estonia. Gli Azzurri menundukkan kubu tamu, empat gol tanpa balas saat mentas di Artemio Franchi, Florence, Kamis (12/11) dini hari WIB.
Penggawa tuan rumah, Riccardo Orsolini bereaksi. Ia turut membobol gawang Marko Meerits pada menit ke-86 melalui titik putih.
Fakta demikian meningkatkan kepercayaan diri penyerang sayap asal klub Bologna itu. Ia berharap mendapat panggilan membela negaranya pada Piala Eropa tahun depan.
"Saya paham, itu tidak mudah. Itu sebuah mimpi. Saya ingin menghadirkan kesulitan bagi pelatih sehingga saya dapat masuk ke dalam skuat (timnas Euro)," kata Orsolini kepad RAI Sport, dikutip dari Football Italia, Kamis.
Oleh karena itu, Orsolini siap bekerja keras. Penampilannya bersama I Rossoblu bakal terus dipantau.
Pelatih Bologna, Sinisa Mihajlovic, sering memarahi eks jugador Juventus itu. Marah dalam konteks positif.
Miha menilai anak asuhnya itu bisa tampil lebih baik. Sehingga jika terjadi sesuatu di luar harapannya, ada suara keras terdengar.
Orsolini menyadari terkadang dirinya menunjukkan performa di bawah standarnya. "Saya lebih marah pada diri saya sendiri, dibanding dia memarahi saya," ujar winger kelahiran Ascoli Piceno itu.
Orsolini menjelaskan kesalahan klasik seorang penyerang. Terkadang para striker kurang mampu memanfaatkan peluang. Itulah yang terus ia perbaiki. "Saya harus lebih klinis di depan gawang," ujarnya.
Apa pun itu, Orsolini senang dengan perubahan budaya sepak bola di negerinya dalam beberapa tahun terakhir. Ia melihat para pemuda yang berkompetisi di level klub Italia maupun timnas, lebih mudah menembus posisi utama.