REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam rangka memperingati milad ke-63 Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka), panitia perayaan milad menggelar Uhamka Awards 2020, Sabtu (14/11). Kegiatan yang dilaksanakan di Aula KH AR Fachrudin Kampus E FEB Uhamka, Pasar Rebo, Jakarta Timur, ini digelar dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Uhamka Awards 2020 merupakan agenda pemberian penghargaan kepada sivitas akademik Uhamka yang dinilai telah memberikan teladan dengan kinerja dan pengabdian terbaik.
Acara yang mengangkat tema “Mencerdaskan Bangsa, Membangun Negeri” ini digelar secara hibrida, yakni luring dan daring dengan disiarkan secara langsung di kanal YouTube Uhamka. Tema tersebut sejalan dan selaras dengan niat besar Uhamka untuk mengupayakan terciptanya sumber daya manusia berkualitas serta berkemajuan guna membangun Indonesia yang lebih baik.
Dalam kesempatan itu, hadir pula Kepala BPH Uhamka yang juga ketua PP Muhammadiyah, Prof Dadang Kahmad, untuk memberikan sambutan pembuka. Prof Dadang memberikan apresiasi terhadap terselenggaranya kegiatan tersebut. Dia menuturkan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang sangat positif. “Hari ini kita menyaksikan satu event yang sangat bagus, yang positif yaitu pembagian hadiah kepada orang-orang yang telah melakukan kebaikan dalam rangka pengabdian kepada Uhamka,” ujarnya, Sabtu (14/11).
Prof Dadang, dalam penyampaiannya, mengajak segenap sivitas Uhamka untuk menjadi insan muhsinin. Prof Dadang menjelaskan bahwa Allah akan memberikan penghargaan berupa penghargaan di dunia dan di akhirat yang lebih baik. “Allah sangat mencintai orang-orang yang berbuat baik (muhsinin),” ujarnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Tuhan, kata dia, memberikan penghargaan kepada orang-orang baik. Kita harapkan dengan adanya pengargaan ini akan meningkatkan need for achievment (keinginan untuk berprestasi yang lebih tinggi) dan memberikan rangsangan untuk meningkatkan kinerja lebih baik. “Meskipun bagi kita, bekerja di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) atau Perguruan Tinggi Muhamadiyah (PTM) itu adalah lillahi ta’ala, bekerja itu demi mengharapkan ridha Allah SWT. Tapi, tidak apa-apa karena Allah juga memberikan pahala di dunia maupun di akhirat. Jadi, bagi kita dobel penghargaan, dobel keuntungan,” katanya.
Dia juga mengajak sivitas Uhamka untuk lebih ikhlas lagi dalam berkarya. “Marilah berfastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan), sehigga menjadi muhsinin,” ujarnya. Prof
Dadang yang tersambung secara virtual ini juga menjelaskan, Muhsinin itu ialah orang yang kerjanya melebihi apa yang diwajibkannya maka pantas orang yang seperti itu mendapatkan penghargaan.
Dengan begitu, dia berharap Uhamka di masa mendatang mampu menjadi universitas Muhammadiyah yang sangat unggul, sangat bagus, dan menjadi contoh bagi PTM maupun perguruan tinggi lainnya.
Sementara itu, Rektor Uhamka Prof Gunawan Suryoputro dalam sambutannya yang sekaligus membuka rangkaian kegiatan Uhamka Award menyampaikan kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan achievment dari produktivitas dosen. Dirinya juga menyatakan bahwa Uhamka telah mengupayakan untuk menghadirkan instrumen-instrumen yang berguna untuk memasilitasi para dosen agar harapannya setidaknya para dosen mampu mempublikasikan riset penelitiannya secara konsisten. Dia juga berharap dengan target Uhamka tak hanya terakreditasi unggul, tapi memiliki akreditasi internasional, dapat menjadi pelecut motivasi bagi para sivitas akademik utuk semakin meningkatkan produktivitas dalam bekerja dan berkarya.
“Uhamka telah memberikan instrumen bagaimana memasilitasi para dosen agar mereka setidaknya dalam satu tahun mampu memublikasi risetnya secara konsisten. Karena, kita tak hanya mempunyai target unggul tapi juga kita harus melakukan akreditasi internasional dan juga ikut serta dalam perangkingan-perangkingan perguruan tinggi oleh lembaga lembaga internasional. Semoga dengan upaya seperti ini dapat meningkatkan produktivitas para dosen,” ujar Prof Gunawan.
Gunawan juga menegaskan, Uhamka berkomitmen untuk memperhatikan kesejahteraan para tenaga kependidikan yang telah mengabdi sangat lama untuk Uhamka guna mempersiapkan bekal bagi mereka ketika menjelang masa masa pensiun.
“Penghargaan kepada tenaga pendidikan terus kita tingkatkan perhatiannya. Di antaranya kita tentu memperhatikan kesejahteraan dari tenaga pendidikan itu sampai bagaimana kita memersiapkan tenaga pendidikan nanti menjelang masa pensiun. Kami mendapat masukan masukan-masukan dari teman teman sejawat tenaga kependidikan, untuk memperhatikan hal-hal yang terkait kesejahteraan itu,” ungkapnya.