REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengatakan Kabupaten Gresik, Jawa Timur, merupakan kabupaten yang memiliki banyak potensi. Hal demikian disampaikan saat dirinya melakukan tatap muka dengan berbagai tokoh masyarakat di kabupaten itu, Sabtu (14/11).
Disebutkan Gresik telah ditetapkan sebagai daerah industri sehingga di kabupaten ini semua industri ada. “Di sini banyak pabrik yang memproduksi berbagai barang, dari barang ringan hingga berat”, tutur politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Lebih lanjut dikatakan, semua aktivitas industri di Gresik untuk mensuplai ebutuhan nasional. “Semua industri yang dibutuhkan bangsa ini ada di sini”, jelasnya.
Gresik menurut pria yang akrab dipanggil oleh Gus Jazil itu tak hanya kaya dengan indusrti. Kabupaten ini dilihat dari sosiologinya adalah masyarakat yang berakar dari kultur dan agamis. “Dari sinilah Gresik disebut sebagai kota santri dan kota wali”, ujarnya. “Di sini banyak makam dari para penyebar agama Islam”, tambahnya.
Disampaikan kepada para tokoh masyarakat, tanggal 9 Desember 2020, di Gresik juga digelar Pilkada. Agar Gresik menjadi kota idaman maka Jazilul Fawaid mengatakan calon bupati dan pasangannya harus mampu mendinamisir Gresik sebagai kota industri sekaligus sebagai kota yang agamis.
“Calon bupati juga harus mempunyai tekad utuk berjuang agar pengangguran, kemiskinan terus menurun”, tegasnya. “Agar semua memiliki harapan untuk bisa bekerja dan maju”, tambah pria asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik itu.
Tak hanya itu menurut Jazilul Fawaid, calon kepala daerah Gresik harus mengutamakan pelayanan kepada rakyat. Semua sektor seperti, pertanian, perikanan, dan UMKM perlu diprioritaskan. “Harus mendahulukan kepentingan rakyat daripada kepentingan golongan”, tuturnya. “Kalau mereka rakyat maka harus menjadi prioritas”, tambahnya.
Demokrasi di Indonesia dengan sistem pemilihan langsung, Pemilu, di satu sisi menurut Jazilul Fawaid membuat hak semua orang sama. “Tanpa memandang latar belakang, semua orang memiliki hak suara yang sama”, paparnya.
Namun di sisi yang lain, sistem yang demikian mempunyai sisi-sisi kelemahan atau kekurangan. Disebut demokrasi di Indonesia adalah berbiaya tinggi. Kemudian masyarakat banyak yang belum sejahtera.
Ketika hal demikian terjadi di mana masyarakat tidak mampu namun diminta menyalurkan hak suaranya, maka di sini rentan dengan adanya transaksi uang atau money politik. “Untuk itu bila mau politik kuat maka ekonomi harus kuat”, tegasnya.
Jazilul Fawaid mengungkapkan ada beberapa tantangan yang dihadapi kabupaten dan masyarakat Gresik saat ini. “Tantangan yang ada harus diselesaikan supaya masyarakat Gresik semakin sejahtera pada masa yang akan datang”, tuturnya.