Senin 16 Nov 2020 09:04 WIB

Kohu-Kohu, Urap Pedas, Asam, dan Gurih dari Maluku

Menurut chef Bara, tiap keluarga di Ambon, Maluku punya versi kohu-kohu sendiri.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Chef Bara Pattiradjawane mendemokan Kohu-kohu, makanan khas Ambon dalam acara virtual Jakarta Content Week, Rabu (11/11).
Foto: Tangkapan layar
Chef Bara Pattiradjawane mendemokan Kohu-kohu, makanan khas Ambon dalam acara virtual Jakarta Content Week, Rabu (11/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indonesia sebenarnya adalah surga para vegetarian. Setiap daerah memiliki makanan yang terbuat dari sayuran, baik itu matang atau mentah.

"Bener sekali, Indonesia adalah surga para vegetarian,” kata chef dan penulis buku, Bara Raoul Pattiradjawane dalam acara virtual Jakarta Content Week, disimak di Jakarta, Rabu (11/11).

Baca Juga

Sebagai orang yang kerap melakukan perjalanan ke berbagai daerah, Bara memiliki makanan favorit. Kohu-kohu khas Ambon menjadi salah satunya.

“Kohu-kohu ini urap dari Maluku,” ujar dia.

Kohu-kohu juga bisa menjadi pilihan bagi vegetarian dengan sedikit penyesuaian bahan. Aslinya, menurut Bara, kohu-kohu menggunakan ikan asar atau asap.

Bara lalu mengenang perjalanannya ke Ambon. Ia pernah tinggal di rumah satu keluarga. Saat itu, dia disuguhi kohu-kohu yang dimasak langsung di depan mata.

"Istrinya langsung buat kohu-kohu di depan kami dari ikan yang diasap. Sedap banget," kata dia.

photo
Chef Bara Pattiradjawane mendemokan Kohu-kohu, makanan khas Ambon dalam acara virtual Jakarta Content Week, Rabu (11/11). - (Tangkapan layar )

Bara mengatakan, setiap keluarga punya versi kohu-kohu. Karena itu, dia ingin membuat kohu-kohu versinya yang menyerupai resep asli di Ambon.

Bara menggunakan kelapa parut yang sudah disangrai 10 menit dengan api sedang, bawang merah, cabai rawit dan keriting, kacang panjang, tauge besar agar renyah, kemangi, kacang kenari, lemon cui, ikan asar (misalnya cakalang) 400 gram disuir-suir, kasbi atau singkong, serta kacang kenari yang sudah disangrai.

Bara tidak menggunakan takaran tertentu dalam demo masak Kohu-kohu. Alasannya, takaran mata sudah cukup untuk sebuah makanan. Pun tak ada benar salah atau takaran tertentu dalam membuat hidangan.

Untuk membuat kohu-kohu, pertama, iris-iris bawang merah. Potong kecil-kecil kacang panjang. Jika tak suka menyantap sayur mentah, Bara menyarankan untuk merendam kacang panjang di air panas selama 10 detik. Sementara untuk bawang merah, dia menyarankan untuk merendamnya di air dingin untuk menghilangkan getahnya.

Kedua, uleg cabai rawit dan merah keriting, tambahkan garam, dan gula jika suka. Kohu-kohu memilihi rasa pedas, asam, dan gurih.

Kemudian, goreng kasbi. Sembari menunggu matang, campurkan semua bahan-bahan dalam wadah.

Masukkan sambal dan bawang merah. Setelah tercampur, masukkan kelapa parut. Tambahkan garam jika dirasa kurang. Masukkan potongan kacang panjang dan ikan asar.

Menurut Bara, ikan asar harus mendominasi campuran. Tuangkan perasan lemon cui secukupnya, aduk rata.

Masukan tauge, campur lagi. Terakhir, masukan kemangi, campur sebentar lalu hidangkan di piring. Taburkan kacang kenari. Susun kasbi dipinggir hidangan.

Bara mengatakan, kohu-kohu memiliki rasa yang segar dan pas dinikmati siang hari di pinggir pantai. Biasanya, kohu-kohu dinikmati secara berkelompok dan dimakan menggunakan tangan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement