Selasa 17 Nov 2020 20:01 WIB

Joe Biden Dinilai Bawa Angin Segar Industri Otomotif

Joe Biden dianggap lebih berpihak terhadap mobil listrik.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Presiden Amerika Serikat terpilih dari partai Demokrat, Joe Biden
Foto: AP/VOA
Presiden Amerika Serikat terpilih dari partai Demokrat, Joe Biden

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) telah memberi kepastian soal posisi Joe Bidan. Kepemimpinan Biden pun dinilai memberikan sejumlah dampak positif bagi iklim industri otomotif.

Dilansir dari Car and Driver pada Selasa (17/11), Pria berusia 77 tahun itu memang dikenal memiliki ketertarikan yang cukup kuat pada dunia otomotif. Hal itu pun dibuktikan dengan rencana sejumlah kebijakan yang akan ia terapkan dalam masa kepemimpinanya.

Baca Juga

Biden secara tegas sempat mengumumkan sejumlah rencana seperti insentif untuk mobil listrik buatan AS. Selain itu, ia juga berencana untuk melakukan konversi kendaraan dinas pemerintahan AS.

Artinya, rencana itu pun mampu menjadi angin segar bagi industri EV. Apalagi, sejumlah pabrikan AS telah banyak yang sudah memiliki fondasi dalam industri EV.

Tak hanya itu, ia juga mendukung kendaraan yang lebih ramah lingkugan lewat peningkatan standar emisi untuk mobil dengan mesin konvensional. Ia juga merancang disinsentif khusus untuk mobil konvensional sehingga membuat mobil tersebut hadir dengan harga lebih tinggi, dengan harapan masyarakat akan mempertimbangkan untuk membeli EV.

Seluruh perpaduan kebijakan itu lah yang dinilai mampu memberikan dampak positif bagi industri otomotif. Terutama dari sisi kestabilan. Mengingat, kestabilan ini menjadi hal yang cukup penting penentuan arah pasar dan dalam hal investasi jangka panjang.

Sebelumnya, hal ini juga telah disampaikan oleh CEO Volkswagen Group, Herbert Diess. Dilansir dari Carscoops pada Jumat (6/11), Herbert Diess menilai bahwa Biden memiliki potensi untuk lebih berpihak pada EV.

"Partai Demokrat dan Joe Biden memiliki strategi yang lebih selaras dengan strategi kita di seluruh dunia. Terutama strategi soal penanganan perubahan iklim dan EV," kata Herbert Diess.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا
Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.

(QS. An-Nisa' ayat 136)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement