Wednesday, 11 Jumadil Awwal 1446 / 13 November 2024

Wednesday, 11 Jumadil Awwal 1446 / 13 November 2024

In Picture: Survei: 57,9 Persen Warga Tangsel Kemungkinan Datang ke TPS

Selasa 17 Nov 2020 20:21 WIB

Rep: Mimi Kartika/ Red: Andi Nur Aminah

Burhanuddin Muhtadi, Direktur Eksekutif Indikator

Burhanuddin Muhtadi, Direktur Eksekutif Indikator

Foto: Republika/ Wihdan
Burhanuddin Muhtadi, Direktur Eksekutif Indikator

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi (kanan) memaparkan hasil survey Kinerja Pemerintahan Jokowi Paska Reshuffle Jilid 2 di Jakarta, Ahad (14/8).

Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Orang cenderung mengatakan akan datang meskipun faktanya belum tentu mereka datang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga survei Indikator Politik Indonesia menyatakan, sebanyak 57,9 persen warga Tangerang Selatan (Tangsel) besar kemungkinan datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk menggunakan hak pilihnya pada 9 Desember 2020 mendatang. Survei dilaksanakan pada rentang waktu 28 Oktober hingga 3 November 2020 terhadap 820 responden warga Tangsel yang memiliki hak pilih pada Pilkada 2020.

"Orang cenderung mengatakan akan datang meskipun faktanya belum tentu mereka akan datang ke TPS," ujar Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei secara daring, Selasa (17/11).

Baca Juga

Kemudian ada juga 24 persen responden yang sangat besar kemungkinan datang ke TPS. Namun, 12,4 persen dan 3,9 persen warga Tangsel yang secara eksplisit menyatakan kecil dan sangat kecil kemungkinan menggunakan hak suaranya pada pemilihan wali kota itu.

Burhanuddin mengatakan, penyelenggara pemilu harus mengantisipasi terjadinya golput karena kemungkinan warga enggan mengikuti pemungutan suara akibat khawatir tertular Covid-19. Apabila pelanggaran protokol kesehatan makin sering terjadi, menurut dia, kemungkinan masyarakat makin takut ikut mencoblos.

Namun, hasil survei ini menyatakan jumlah orang yang menyatakan kecil kemungkinan datang ke TPS justru lebih sedikit dibandingkan perkiraan Burhanuddin. Ia menduga, jumlahnya akan makin menurun karena masyarakat tidak peduli lagi dengan risiko penyebaran Covid-19.

"Semakin dekat itu semakin berkurang angka ini (responden yang menyatakan kecil kemungkinan datang ke TPS). Dugaan saya lama kelamaan orang makin tidak takut atau mungkin makin tidak peduli," tutur Burhanuddin.

Ia memerinci, orang-orang yang menyatakan kecil kemungkinan datang ke TPS di tengah pandemi sebagian besar ialah pemilih yang berusia 26-40 tahun (21,5 persen). Berdasarkan latar belakang pendidikan, 22,5 persen pemilih yang kuliah mengatakan sangat kecil atau kecil kemungkinan datang ke TPS.

"Memang mayoritas tetapi memilih datang, tetapi dibanding warga yang berpendidikan menengah ke bawah, keenggan untuk hadir lebih besar dari kalangan mereka yang kuliah," kata Burhanuddin.

Margin of error survei adalah 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih dengan memakai protokol kesehatan yang ketat.

 

=

 

 
 

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler