Kamis 19 Nov 2020 15:59 WIB

Mengenal Diet Militer, Jenis Diet yang tak Disarankan Pakar

Meski dinamai 'Diet Militer', namun jenis diet ini tidak berhubungan dengan militer.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nora Azizah
Meski dinamai 'Diet Militer', namun jenis diet ini tidak berhubungan dengan militer (Foto: Ilustrasi Diet)
Foto: Flickr
Meski dinamai 'Diet Militer', namun jenis diet ini tidak berhubungan dengan militer (Foto: Ilustrasi Diet)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada banyak jenis diet di dunia, salah satunya Diet Militer. Terlepas dari namanya, jenis diet ini mungkin tak ada hubungannya dengan dunia militer.

"Ini disebut Diet Militer karena dibutuhkan disiplin dan stamina untuk mencapai hasil, seperti di militer,” mengutip laman Diet Militer, dilansir di laman Today, Kamis (19/11).

Baca Juga

Hanya saja, nama 'militer' diambil karena memerlukan tingkat disiplin yang tinggi dalam penerapannya. Meski demikian, jenis diet ini justru tidak disarankan pakar kesehatan. Kenapa?

Diet ini cukup terkenal dan memiliki beberapa nama lain, salah satunya Diet Tiga Hari. Lalu, sebenarnya apa itu Diet Militer?

Diet Militer merupakan pola makan rendah kalori selama tiga hari, dan libur pada empat hari berikutnya. Selama tiga hari tersebut seseorang harus makan dengan ketat yang mencakup makanan pembakar lemak.

Pada tiga hari tersebut setidaknya harus makan makanan yang mengandung 1.100 hingga 1.400 kalori. Makanan ini mencakup protein, lemak, susu, telur, biji-bijian, buah-buahan, sayuran, es krim vanila, air, dan kopi.

Sementara, selama empat hari berikutnya, kita bisa makan apapun yang disukai. Namun demikian, kita tetap harus menjaga jumlah kalori di bawah 1.500 pada hari tersebut untuk mempertahankan kemajuan penurunan berat badan.

Diet Militer dimaksudkan untuk menunjukkan cara menurunkan berat badan dengan cepat. Para pendukungnya mengatakan, Diet Militer dapat menurunkan 4,5 kilogram dalam tiga hari tanpa memerlukan pil atau suplemen penurun berat badan.

Sayangnya, menurut Ahli Diet terdaftar dan Juru Bicara Academy of Nutrition & Dietetics, Jen Bruning, penelitian tentang Diet Militer termasuk langka. Dengan demikian, keamanan dan efektivitasnya tidak diketahui.

Sebuah studi kecil tentang pembatasan kalori hari alternatif yang diterbitkan di BMC Public Health menemukan, orang kehilangan rata-rata sedikit di atas tujuh pon atau 3,5 kilogram setelah delapan pekan. Namun, mereka mengubah asupan kalori setiap dua hari sekali. Penurunan berat badan pada Diet Militer mungkin tidak akan bertahan lama.

"Penurunan berat badan kemungkinan besar disebabkan oleh pembatasan kalori yang parah dan kehilangan air, dan sangat mungkin terjadi kembali setelah diet tidak lagi diikuti," kata Bruning.

Bruning mengatakan, karena pembatasan kalori yang parah, kurangnya penelitian, dan kurangnya kecukupan gizi membuatnya tidak dapat merekomendasikan Diet Militer. Anda mungkin tertarik jika ingin menurunkan berat badan dengan cepat dan menyukai diet yang teratur.

"Diet Militer juga tidak efektif untuk jangka panjang, hasil Diet Militer dirancang sebagai cara untuk menurunkan berat badan dengan cepat," kata Bruning.

Sebaiknya, bicarakan dengan dokter sebelum memulai Diet Militer atau diet lainnya. Dokter dapat merekomendasikan rencana makan terbaik berdasarkan kebutuhan kesehatan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement