REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ketua Indonesia Fashion Chamber Chapter Semarang, Ina Priyono, mengatakan, penting bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) termasuk desainer untuk berjejaring. Hal itu diperlukan agar bisa mengakses berbagai program yang diberikan oleh pemerintah.
"Penting sekali berjejaring, masuk ke organisasi atau komunitas karena bantuan pemerintah akan tersalur lewat komunitas," kata desainer asal Semarang tersebut saat menjadi salah satu pembicara pada acara "UKM Virtual Expo" yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi UKM Jawa Tengah di Semarang, Jumat (20/11).
Ia mengatakan, khususnya di masa pandemi COVID-19 seperti ini, bantuan dari pemerintah maupun pihak lain termasuk perbankan sangat dibutuhkan oleh pelaku UMKM. Pemerintah akan menyalurkan anggaran dan berbagai program pelatihan yang membuat kita pintar.
"Untuk bantuan anggaran ini misalnya untuk desainer, di tempat produksinya belum ada mesin tertentu, atau belum punya laptop yang canggih, bisa mengajukan ke kementerian tetapi atas nama komunitas," katanya.
Ia mengatakan, bantuan-bantuan tersebut akan sangat bermanfaat. Selain itu, kegiatan seperti pameran juga akan diutamakan untuk pelaku UMKM yang tergabung dalam komunitas.
Sementara itu, terkait dengan dampak pandemi COVID-19, dikatakannya, sangat berdampak bagi pelaku usaha. Ia mengatakan, penurunan penjualan oleh pelaku usaha sendiri sudah mulai terasa di bulan Maret dan mulai ada kenaikan di bulan Oktober-November. Terkait hal tersebut, ia menyarankan kepada para pelaku usaha agar tidak menyerah dengan meningkatkan kreativitas, di antaranya memproduksi pakaian yang mudah dijual, bersifat kekinian, dan bisa digunakan sehari-hari.
"Dengan begitu peluang penjualan akan lebih besar, sekarang kan juga penjualan kebanyakan 'by online' (lewat daring). Meski demikian, harus tetap punya ciri khas, bersifat 'ready to wear', dan harus sesuai kebutuhan masyarakat," katanya.