REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istilah super-spreader atau penular super mungkin terasa tak asing selama pandemi Covid-19 terjadi. Istilah ini digunakan untuk mewakili seseorang yang membawa virus dan menularkannya ke banyak orang tanpa disadarinya.
Dilansir Times Now News, sejumlah penelitian memperlihatkan bahwa orang-orang yang berpotensi menjadi super-spreader mencakup anak-anak, orang dewasa usia muda, serta mereka yang tidak mengikuti protokol kesehatan dengan baik. Selain itu, para peneliti saat ini telah mengindentifikasi karakteristik yang membuat seseorang dapat menjadi penyebar virus secara luas.
Menurut penelitian terbaru dari University of Central Florida, para peneliti mengidentifikasi fitur-fitur tertentu yang dapat membuat seseorang menjadi penyebar super virus. Studi tersebut muncul di jurnal Physics of Fluids, bulan ini.
Dalam penelitian tersebut, para peneliti menggunakan model umum komputer untuk merangsang bersin secara numerik pada berbagai jenis orang. Mereka kemudian menentukan hubungan antara ciri-ciri fisik seseorang dan seberapa jauh tetesan bersin yang kemungkinan besar bergerak atau bertahan di udara.