REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenama produk perlengkapan bayi Pigeon kembali berkolaborasi dengan desainer batik Iwet Ramadhan. Sebagai wujud komitmen melestarikan kebudayaan Indonesia, Pigeon dan Iwet Ramadhan memperkenalkan botol batik dengan empat motif berbeda.
Pigeon memperkenalkan inovasi produk botol motif batik sejak 2014, yang juga melibatkan Iwet. Pada 2016, Pigeon mempersembahkan kain batik cap bermotif kupu-kupu dan bangau yang melengkapi koleksi produk botol bermotif batiknya.
Berlanjut pada 2017, dengan kehadiran kain batik tulis bermotif kupu-kupu dan parang. Kini, pada 2020, kerja sama itu berlanjut dengan motif batik lebih beragam, dengan filosofi khusus yang bagaikan doa terbaik orang tua untuk buah hati.
"Semua produk botol Pigeon dikembangkan dengan bahan BPA Free dan tinta Food Contact Grade. Begitu juga dengan botol motif batik, sehingga sesuai digunakan untuk wadah makanan bayi," kata General Manager Marketing Division Pigeon, Anis Dwinastiti.
Empat motif yang ada antara lain padma atau teratai sebagai simbol kesucian dan kemurnian, serta motif bangau sebagai simbol kebahagiaan. Ada pula motif kupu-kupu sebagai simbol cinta abadi, juga motif awan sebagai simbol kebahagiaan dan harapan.
Motif padma terinspirasi dari proses pertumbuhan tanaman teratai yang hidup di lumpur dalam air. Tumbuhan itu dapat bertahan di segala kondisi dan cuaca, sampai akhirnya dapat menghasilkan bunga teratai yang cantik di permukaan air.
Inspirasi dan filosofi teratai itu dinilai sesuai dengan kondisi saat ini, di mana semua orang sedang bertahan di masa pandemi. Perlu semangat untuk percaya bahwa pada akhirnya nanti akan ada kehidupan yang indah, layaknya bunga teratai.
Lewat pernyataan resminya, Pigeon berencana terus menciptakan motif-motif batik yang indah yang sarat filosofi. Selain botol motif batik, tahun ini Pigeon juga meluncurkan feeding set dan kain batik tulis motif Phoenix.
Menyusul pula kain batik tulis dan pouch batik teratai hasil karya pembatik para ibu di Rusunawa Pulogebang binaan Iwet Ramadhan. Semua itu menjadi wujud konsistensi Pigeon mendukung para pembatik Indonesia agar tetap dapat berkarya.
Pigeon akan mendonasikan sebagian penjualan botol batik teratai, kain batik tulis Phoenix, serta pouch batik teratai. Donasi disalurkan kepada Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan Langit-Langit (YPPCBL) untuk operasi senilai Rp 165 juta.