Selasa 24 Nov 2020 21:20 WIB

Ini Trik Bikin 'Sei Sapi' Lebih Juicy dan Empuk

Untuk membuat 'Sei Sapi' tak cukup sekedar mengasap, butuh proses panjang.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Untuk membuat 'Sei Sapi' tak cukup sekedar mengasap, butuh proses panjang (Foto: ilustrasi)
Foto: britannica.com
Untuk membuat 'Sei Sapi' tak cukup sekedar mengasap, butuh proses panjang (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nasi Sei Sapi merupakan salah satu menu yang populer di Holywings Tavern. Untuk membuat sajian menu khas NTT yang lezat ini, ternyata diperlukan proses yang cukup panjang.

"Pekerjaannya cukup rumit, nggak cuma ngasep saja," pungkas General Head Chef Holywing Group Chef Ikang ST, di Holywings Tavern, belum lama ini.

Baca Juga

Chef Ikang mengatakan salah satu kunci terpenting untuk membuat sei sapi yang lezat adalah menggunakan bahan yang berkualitas. Untuk daging sapi yang digunakan, Chef Ikang lebih memilih potongan short plate.

Short plate merupakan bagian potongan yang diambil dari area perut sapi. Bagian ini memiliki karakteristik agak berlemak sehingga akan terasa juicy dan tidak keras setelah dimasak.

Langkah pertama yang dilakukan dalam membuat sei sapi adalah melakukan marinasi pada daging. Chef Ikang menggunakan beragam bumbu dan rempah khas Indonesia untuk memarinasi dagingnya.

"(Marinasi) selama satu hari," timpal Chef Ikang.

Setelah proses marinasi, langkah selanjutnya adalah proses pengasapan daging. Proses pengasapan ini memerlukan suhu yang tepat agar daging yang dihasilkan optimal. Chef Ikang menggunakan suhu 200 derajat Fahrenheit atau di kisaran 60-70 derajat Celsius.

Selain itu, kayu yang digunakan untuk mengasapi daging juga turut berpengaruh. Chef Ikang memilih kayu bakar rambutan untuk proses pengasapan ini.

"Supaya aromanya tetap wangi, harum, dapat khasnya," sambung Chef Ikang.

Melalui proses ini, sei sapi yang dihasilkan akan memiliki tekstur yang empuk dan kaya rasa. Chef Ikang mengatakan sei sapi ini cocok disajikan dengan sambal matah. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement