REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang pemilihan kepala daerah di Makassar, Sulawesi Selatan, terjadi migrasi dukungan ke kandidat Appi-Rahman. Pasangan calon dengan nomor urut 02 itu mengantongi dukungan dari akademisi hingga Ketua RT dan RW. "Saya melihat visi-misinya bagus, berpihak ke masyarakat," kata Guru Besar Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) LPI Makassar, Tajuddin Malik dalam keterangan, Selasa (24/11).
Dia menilai, program yang dimiliki pasangan calon tersebut fokus pada pengendalian Covid. Menurutnya, hal tersebut dapat membangkitkan perekonomian melalui stimulus atau bantuan perekonomian menengah ke bawah.
Dia mengaku siap mengerahkan daya dan basisnya untuk menyosialisasikan program tersebut ke masyarakat. Padahal sebelumnya Tajuddin merupakan salah satu penggerak kemenangan kotak kosong pada 2018 lalu.
Ketua RW 05 Kelurahan Mallimongan Tua, Usman Tampa (85) mengimbau agar warga Makassar untuk tidak golput di Pilkada nanti. Menurutnya, warga harus memberikan suara mereka jika menginginkan perubahan di daerah mereka.
"Tak boleh Golput, kita harus memilih dan terlibat menentukan calon yang akan menjadi wali kota," katanya.
Dia mengaku sebelumnya sempat ingin mencoblos kotak kosong. Namun saat ini dia meminta warga untuk memberikan dukungan mereka kepada salah satu pasangan calon kepala daerah.
"Yang lalu kami di pihak kotak kosong, sekarang kami ingin pembaharuan sehingga Insya Allah saya dan warga saya khususnya RW 5 memilih Appi-Rahman," tegas Usman.
Dia mengatakan, alasan menetapkan pilihan ke Appi-Rahman didasari oleh berbagai satu pertimbangan dan lainnya. Dia mengungkapkan, salah satunya adalah karena warga menginginkan perubahan di daerah mereka.
Seperti diketahui, Pilkada serentak rencananya akan dilakukan pada 9 Desember 2020 mendatang. Total daerah yang akan melaksanakan pemilihan sebanyak 270 daerah dengan rincian 9 provinsi, 224 kabupaten dan 37 kota.
Cek Typo