REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Bogasari bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membuat mesin oven dan steamer. Mesin ini diharapkan mampu menjaga stabilitas pelaku UKM mie kering dan kerupuk, utamanya di musim hujan.
Pelaku UKM mie kering dan kerupuk biasanya kesulitan menjaga produktivitasnya di musim hujan, karena kesulitan menjemur produk.
"Targetnya mesin oven dan steamer ini dapat menggantikan energi panas matahari yang dipakai UKM mie kering dan kerupuk dalam proses pengeringan," kata Wakil Kepala Divisi Bogasari Erwin Sudharma dalam siaran tertulisnya, Jumat (27/11).
Erwin memastikan, teknologi yang dirancang memiliki cara kerjanya hemat energi. Sebab, saat produk dikukus atau direbus, udara panas yang dihasilkan dari burner mesin steamer dialirkan juga ke oven untuk proses pengeringan.
Erwin meyakini, mesin tersebut akan sangat membantu pelaku UKM dalam hal pengeringan. "Pengeringan kan merupakan tahapan utama dalam produksi mie kering dan kerupuk," kata dia.
Erwin memgatakan, pihaknya juga mulai melakukan uji komersial untuk mengetahui bagaimana dampak secara bisnis kepada UKM. Uji komersil rwncananya dilakukan selama 3 bulan. Bogasari akan memonitor secara khusus mulai dari dampak terhadap proses dan biaya produksi, penggunaan tenaga kerja, volume produksi, dan aspek lainnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, latar belakang ide pembuatan mesin oven dan steamer ini karena masih banyak UKM yang memproduksi mie kering dan kerupuk mengandalkan panas matahari. Akibatnya di musim penghujan produksiya terganggu dan penjualan juga menurun.
SVP Marketing Bogasari Ivo Ariawan menambahkan, penggunaan mesin oven dan steamer ini akan sangat bermanfaat buat UKM. Selain tidak tergantung matahari, hemat energi, juga bisa meningkatkan kapasitas jam produksi. Sebagai contoh, untuk pengeringan mie kerupuk dengan matahari butuh waktu 2 hari dari pagi sampai sore. Sedangkan dengan mesin oven hanya butuh 3-5 jam.
"Pun halnya untuk pengeringan mie dengan matahari paling cepat 5-7 jam, sedangkan dengan mesin hanya 1,5 jam," kata Ivo.
Manfaat lainnya, kata Ivo, untuk pengeringan dengan mesin oven ini hanya membutuhkan lahan kecil. Tidak harus seluas lahan pengeringan yang masih memakai panas matahari. Jumlah sumber daya manusia juga bisa sedikit dihemat. Artinya saat produksi harus ditingkatkan tinggal menambah jam lembur.