Sabtu 28 Nov 2020 05:10 WIB

Porsche Taycan Masuk Rekor Guinness untuk Drift Terpanjang

Porsche Taycan cetak rekor drift terpanjang dengan menempuh 42,171 km.

Porsche Taycan dipamerkan dalam China International Import Expo, Shanghai, China, 7 November 2020. Instruktur Porsche Dennis Retera mengamankan rekor dunia untuk drift terpanjang tanpa henti dengan mobil listrik.
Foto: EPA
Porsche Taycan dipamerkan dalam China International Import Expo, Shanghai, China, 7 November 2020. Instruktur Porsche Dennis Retera mengamankan rekor dunia untuk drift terpanjang tanpa henti dengan mobil listrik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Porsche Taycan mencatatkan diri dalam buku rekor dunia Guinness World Records untuk drift terpanjang dengan kendaraan listrik. Prestasi itu dilakukan di Porsche Experience Center (PEC) Hockenheimring.

Instruktur Porsche Dennis Retera melakukan 210 putaran pada sirkuit bundaran sepanjang 200 meter dengan posisi roda depan berlawanan dengan arah putaran (drifting). Setelah 55 menit, Dennis menempuh total 42,171 kilometer.

Baca Juga

“Saat program stabilitas mengemudi (electronic stability control) dimatikan, powerslide dengan mobil listrik Porsche menjadi sangat mudah, terutama dengan varian model ini, yang memiliki penggerak motor listrik hanya di roda belakang,” kata Dennis Retera, melalui keterangannya, Jumat.

“Tenaga yang cukup selalu tersedia. Pusat gravitasi rendah dan jarak sumbu roda yang panjang memastikan stabilitas saat bermanuver. Desain dan kemudi yang tepat memungkinkan kontrol yang sempurna setiap saat, bahkan saat bergerak ke samping,” imbuhnya.

Dengan menyelesaikan jarak maraton ini, Retera mengamankan rekor dunia untuk drift terpanjang tanpa henti dengan mobil listrik. Kecepatan rata-rata adalah 46 km/jam. Rekor tersebut diraih dengan versi penggerak roda belakang dari Taycan, yang sudah dijual di China.

Upaya tersebut dilakukan di bawah pengawasan juri rekor resmi Guinness World Records Joanne Brent di area uji dinamika mengemudi dalam Porsche Experience Center. Sebelum pengujian, Guiness meminta seorang surveyor tanah lokal mengukur area berdiameter 80 meter dari Porsche Experience Center dengan presisi milimeter.

Sensor GPS dan sensor kecepatan di dalam kendaraan yang bisa dipantau dari jarak jauh digunakan untuk tujuan dokumentasi, berikut juga kamera yang dipasang di atap menara kontrol trek, yang merekam perjalanan tersebut.

Ahli independen lainnya adalah Denise Ritzmann. Sebelum percobaan pencatatan, teknisi tersebut memastikan kondisi standar dan layak jalan dari Taycan dengan penggerak roda belakang atas nama organisasi penguji DEKRA.

Ritzmann yang juga juara drifting Eropa tahun 2018 dan 2019 itu juga bertanggung jawab untuk memastikan Taycan tetap berada dalam kondisi drift permanen selama upaya perekaman. Porsche Taycan sudah menjadi pemegang rekor dalam banyak kategori lainnya, antara lain ketahanan 24 jam dan melaju lebih dari 3.425 km di sirkuit berbentuk lingkaran untuk uji kendaraan berkecepatan tinggi Nardò di Italia milik perusahaan otomotif terkemuka asal Jerman tersebut.

Lalu waktu terbaik di kelasnya, yaitu 7,42 menit di sirkuit jalanan Nürburgring-Nordschleife Jerman, atau 26 kali sprint dari star posisi diam hingga 200 km/jam di lapangan terbang Lahr, masih di Jerman.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement