Jumat 27 Nov 2020 22:28 WIB

Resep Baru Jamu Bisa Menarik Minat Generasi Milenial

Modifikasi kekinian terhadap jamu bisa dilakukan dengan mengembangkan resep baru.

Modifikasi kekinian terhadap jamu bisa dilakukan dengan mengembangkan resep baru (Foto: kafe Suwe Ora Jamu)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Modifikasi kekinian terhadap jamu bisa dilakukan dengan mengembangkan resep baru (Foto: kafe Suwe Ora Jamu)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akademisi dan dosen dari Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, Pinky Saptandari, mengatakan, perlu dilakukan modifikasi kekinian agar jamu diminati generasi milenial. Modifikasi kekinian terhadap jamu bisa dilakukan dengan mengembangkan resep baru.

"Bagaimana supaya kita bisa membuat anak-anak muda suka dengan rempah dengan memodifikasi, misalnya antara resep beras kencur zaman 'old' dengan zaman 'now' sehingga bertemu, tetap substansinya, esensinya beras kencur tetapi diberi ramuan-ramuan yang membuat beras kencur lebih kekinian dan khasiatnya menjadi lebih bertambah," kata Pinky dalam acara Master Class Jalur Rempah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan tema "Sambung Rasa: Master Rempah Dunia 2020", Jakarta, Jumat (27/11).

Baca Juga

Dia mengatakan, resep-resep baru itu mungkin bisa muncul dengan diselenggarakannya lomba menciptakan kreasi baru minuman rempah atau jamu. Bahkan, jika resep baru itu diakui, maka bisa dijadikan minuman nasional yang bisa disuguhkan di hadapan tamu-tamu kenegaraan.

"Saya kira kalau itu semua diangkat orang akan bisa membuat satu 'image' menarik, enak dan sehat, ini akan menjadi daya tarik juga, untuk wisata kafe bisa menyelipkan minuman tradisional tapi dengan penampilan yang hits," ujarnya.

Dia mengatakan, saat ini terjadi suatu proses kultural tentang perjamuan yang mana terjadi "jurang" (gap) antara jamu atau minuman rempah di zaman kolonial dengan di zaman milenial. Untuk itu, maka perlu upaya-upaya modifikasi yang sesuai dengan situasi kekinian agar jamu atau minuman rempah diminati generasi milenial.

"Jadi ini yang harus dilakukan bagaimana dengan caranya anak-anak muda yang bisa mengedukasi supaya jamu itu kekinian," tutur Pinky.

Pada kesempatan yang sama, CEO PT Suwe Ora Jamu, Amertha Nova Dewi Setiabudi, mengatakan, ketika dirinya membuat menu-menu jamu di Suwe Ora Jamu, salah satu fokus yang terpenting adalah mengenai rasa. Dia ingin memberikan sentuhan rasa yang dinikmati anak-anak muda sehingga pandangan tentang "jamu itu pahit, minuman orang tua, dan tidak enak" bisa hilang. Justru sebenarnya jamu atau minuman rempah merupakan minuman kesehatan yang dapat membantu menjaga kesehatan, kebugaran dan kecantikan.

"Rasa harus bisa diterima anak-anak milenial generasi muda. Kalau rasanya tidak enak pastinya minum jamu menderita. Saya tidak mau anak-anak ini dipaksa minum jamu, saya ingin mereka menikmati," tutur Nova.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement