REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) Amerika Serikat pada Jumat (27/11) waktu telah membuka penyelidikan formal terhadap sekitar 115 ribu kendaraan Tesla. Kendaraan sebanyak ini diduga mengalami masalah keamanan suspensi depan.
Dikutip dari Reuters, Sabtu (28/11), regulator keselamatan mobil mengatakan mereka sedang membuka evaluasi awal untuk kendaraan Model S 2015-2017 dan Model X 2016-2017. Penyelidikan ini dilakukan setelah regulator menerima 43 keluhan yang menyatakan kegagalan tautan depan suspensi kiri atau kanan depan.
Tesla pada Februari 2017 mengeluarkan buletin layanan yang menjelaskan kondisi manufaktur yang dapat menyebabkan suspensi depan mengalami kegagalan sambungan.
Buletin layanan 2017 mengatakan beberapa kendaraan memiliki "tautan depan depan yang mungkin tidak memenuhi spesifikasi kekuatan Tesla. Jika terjadi kegagalan sambungan, pengemudi tetap dapat mengontrol kendaraan tetapi ban dapat mengenai wheel arch liner."
NHTSA mengatakan 32 keluhan melibatkan kegagalan yang terjadi selama manuver parkir kecepatan rendah, sementara 11 terjadi saat mengemudi. Delapan keluhan lainnya mungkin juga melibatkan masalah yang sama.
"Keluhan tampaknya menunjukkan tren peningkatan, dengan tiga dari insiden pada kecepatan jalan raya dilaporkan dalam tiga bulan terakhir," menurut NHTSA.
Pada 20 November, gugatan class action diajukan terhadap Tesla di Pengadilan Distrik AS di California atas masalah suspensi pada kendaraan Model S dan X. Masalah ini dapat mengakibatkan komponen perakitan lengan kontrol suspensi depan dan belakang gagal sebelum waktunya.
Pada bulan Oktober, Tesla mengatakan kepada NHTSA bahwa mereka menarik sekitar 30 ribu kendaraan Model S dan Model X di China untuk masalah link suspensi depan atas permintaan regulator China. Tesla juga mengeluarkan penarikan tautan suspensi belakang terpisah di China untuk kendaraan Model S.
Namun, Tesla mengatakan kepada NHTSA, mereka tidak percaya ada cacat suspensi. Telsa mengatakan tidak diperlukan recall AS dan menyebut bahwa masalah itu sangat jarang terjadi.
Pekan lalu, NHTSA mengatakan sedang memperluas probe terpisah ke hampir 159 ribu kendaraan Tesla Model S dan Model X.
NHTSA telah membuka evaluasi awal pada bulan Juni atas kegagalan layar sentuh. Badan tersebut mengatakan kegagalan tersebut dapat mengakibatkan hilangnya tampilan gambar kamera belakang saat mundur.
Ini dapat memengaruhi kemampuan defogging dan bunyi lonceng yang berhubungan dengan Autopilot dan sinyal belok. Probe itu sekarang mencakup kendaraan Model X model tahun 2012-2018 dan Model X 2016-2018. Investigasi awal mencakup 63 ribu mobil Tesla Model S.