Sabtu 28 Nov 2020 22:36 WIB

Mahasiswa Fisika IPB Raih Medali Emas dalam WYIE di Malaysia

ALTEX-ID dapat mempersingkat waktu penentuan kualitas karet mentah.

Tim ALTEX-ID IPB University meraih medali emas dalam Event World Young Inventors Exhibition (WYIE) yang diselengarakan secara daring di Malaysia, pekan lalu.
Foto: Dok IPB University
Tim ALTEX-ID IPB University meraih medali emas dalam Event World Young Inventors Exhibition (WYIE) yang diselengarakan secara daring di Malaysia, pekan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tim ALTEX-ID IPB University memperoleh medali emas untuk kategori tertiary dalam Event World Young Inventors Exhibition (WYIE) yang diselengarakan secara daring di Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia, pekan lalu. 

Tim mahasiswa IPB University dari Departemen Fisiki, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ini membuat handheld devices berukuran kecil yang easy handling di lapangan. ALTEX-ID dapat mempersingkat waktu penentuan kualitas karet mentah yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas produksi karet mentah di Indonesia.

Karet alam digunakan secara luas dalam banyak aplikasi dan produk. Dalam sebagian besar bentuknya yang bermanfaat, karet alam memiliki rasio peregangan besar dan ketahanan tinggi, dan tahan air.

Kualitas karet alam biasa dinyatakan sebagai kadar karet kering. Prosedur penentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang dilakukan sebagian besar pabrik membutuhkan proses yang panjang. Dimulai dari pembersihan koagulum karet, pembekuan, pemanasan hingga penimbangan.

“Proses ini memakan waktu yang sangat panjang dan tidak praktis. Oleh karenanya tidak jarang pengepul hanya menentukan kualitas dengan pengamatan visual secara subjektif yang mempengaruhi harga jual dan beli dari komoditas karet. Dengan menggunakan ALTEX-ID, kadar karet kering tidak dilakukan dengan pengamatan visual lagi tetapi dapat dilakukan dengan pasti dengan melihat sifat akustik serta sifat listrik menggunakan metode ultrasonik dan kapasitif,” ujar Aldi Destia Lesmana, tim ALTEX-ID dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Ia menjelaskan, metode ultrasonik telah diteliti dapat menentukan kadar karet kering dalam koagulum karet mentah yang memanfaatkan sifat akustik cepat rambat gelombang bunyi pada suatu bahan untuk menentukan densitas dari bahan tersebut. Densitas koagulum karet mentah berkorelasi positif terhadap kualitas karet mentah. Semakin nilai densitas mendekati densitas karet kering maka semakin tinggi kadar karet kering yang didapati. Sedangkan, metode kapasitif memanfaatkan sifat listrik kapasitansi dari bahan untuk menentukan kandungan air, pengotor, dan karet pada koagulum karet mentah.

“Semoga dalam waktu dekat, alat ini dapat ditingkatkan performanya dan diimplementasikan pada perkebunan karet untuk mengukur kadar karet kering. Untuk menghasilkan sebuah prototype ALTEX-ID, dibutuhkan serangkaian proses yang panjang. Melakukan diskusi tim dengan dosen pendamping, studi literatur, pengujian sampel, perakitan komponen elektronika, dan pencetakan desain 3D. Dalam prosesnya, banyak ilmu baru yang kami peroleh yang mungkin tidak didapatkan saat sesi kuliah,” lanjutnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement