Ahad 29 Nov 2020 13:11 WIB

Masyarakat Diprediksi Tetap Bepergian di Akhir Tahun

Survei Pegipegi, 75 persen masyarakat berencana liburan akhir tahun.

Kepadatan kendaraan menuju Jalan Raya Puncak, Gadog, Kabupaten Bogor. Survei menemukan sebagian besar masyarakat akan tetap berlibur di akhir tahun. Penggunaan kendaraan pribadi jadi pilihan paling digemari.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Kepadatan kendaraan menuju Jalan Raya Puncak, Gadog, Kabupaten Bogor. Survei menemukan sebagian besar masyarakat akan tetap berlibur di akhir tahun. Penggunaan kendaraan pribadi jadi pilihan paling digemari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang akhir tahun 2020, masyarakat diprediksi tetap akan melancong untuk berlibur sembari menyambut pergantian tahun. Dikutip dari survei biro perjalanan kepada 1.490 pelanggan di seluruh Indonesia pada 9-16 November 2020, terdapat lima fakta menarik mengenai perilaku traveling akhir tahun 2020.

75 persen masyarakat berencana liburan akhir tahun

Baca Juga

Sebanyak 75 persen masyarakat Indonesia berencana untuk melakukan traveling pada akhir tahun 2020. Hal ini menandakan sebagian besar masyarakat berkeinginan untuk kembali bepergian bertepatan dengan momen liburan akhir tahun.

Menilik data internal Pegipegi, pada periode libur panjang akhir Oktober lalu, terjadi peningkatan pemesanan hotel dan tiket pesawat hingga dua kali lipat dibandingkan periode new normal pada hari biasa. Data tersebut sejalan dengan hasil survei keinginan masyarakat untuk traveling pada periode akhir tahun 2020 ini. Pegipegi memprediksi pada periode libur akhir tahun nanti, tren traveling akan kembali meningkat secara signifikan.

"Dari survei ini kita bisa melihat bahwa kepercayaan diri masyarakat untuk kembali bepergian sudah mulai meningkat. Hal ini ditunjang dengan infrastruktur di destinasi wisata yang sudah menyediakan dan menerapkan protokol kesehatan hingga membuat masyarakat merasa lebih aman dan nyaman," kata Busyra Oryza, Corporate Communications Manager Pegipegi.

Faktor yang meyakinkan orang untuk melancong

Dalam survei diketahui bahwa ada beberapa faktor yang membuat masyarakat yakin untuk melakukan traveling kembali. Di antaranya adalah patuh akan protokol kesehatan (66 persen), percaya tempat yang akan dikunjungi telah menerapkan protokol kesehatan (65 persen), merasa dalam keadaan sehat (31 persen).

Beberapadi antara responden juga mengatakan bahwa mereka membutuhkan penyegaran setelah dalam periode waktu yang lama menjalani karantina mandiri.

Cara melancong

Bagi masyarakat yang berencana untuk traveling pada periode akhir tahun, sebanyak 45 persen memilih untuk bepergian keluar kota menggunakan mobil atau kendaraan pribadi lainnya. Disusul oleh bepergian ke luar kota menggunakan pesawat terbang (30 persen), staycation di hotel dalam kota (11 persen), ke luar kota menggunakan kereta (10 persen), dan ke luar kota menggunakan bus atau travel (4 persen).

Berdasarkan data tersebut, dapat diprediksi bahwa destinasi yang dekat dengan kota domisili akan menjadi favorit pada liburan akhir tahun nanti.

Pemesanan tiket perjalanan

Untuk pemesanan tiket perjalanan, sebagian besar responden yaitu sebanyak 60 persen memilih melakukan pemesanan tiket perjalanan pulang pergi sekaligus. Sedangkan 40 persen responden memilih untuk memesan tiket satu rute saja.

Terdapat perbedaan yang tidak terlalu jauh di antara kedua pilihan tersebut. Berdasarkan data internal Pegipegi pada akhir pekan panjang akhir Oktober lalu, sebagian besar masyarakat lebih memilih memesan secara mendadak atau rata-rata di bawah satu minggu sebelum hari H keberangkatan.

Jakarta, Medan, Makassar, Surabaya, dan Bali menjadi 5 rute terfavorit pada periode long weekend Oktober lalu. Pada periode libur akhir tahun nanti, Pegipegi memprediksi bahwa destinasi wisata domestik di kota-kota besar seperti Yogyakarta, Bandung, dan Bali akan diminati oleh masyarakat Indonesia.

Sebagian masih menunda perjalanan

Hanya 25 persen responden mengaku belum berencana untuk bepergian pada periode akhir tahun 2020 nanti. Ada sebanyak 44 persen responden mengaku belum tahu kapan akan traveling kembali, 32 persen berencana akan traveling pada pertengahan tahun 2021, 15 persen akan traveling pada awal kuartal pertama tahun 2021, dan 9 persen berencana traveling pada akhir tahun 2021.

Masih adanya rasa khawatir akan keamanan dan keselamatan ketika bepergian diprediksi menjadi alasan utama masyarakat untuk menunda perjalanan mereka pada periode akhir tahun nanti.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement