REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengecam, kasus teror yang terjadi di Desa Lemban Tongoa, Sigi, Sulawesi Tengah. Pelaku aksi teror tersebut diduga adalah kelompok teroris jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
"Saya mengecam keras kejadian pembunuhan di Sigi, dan menginstruksikan kepada Kapolri dan Kapolda Sulawesi Tengah untuk mengusut kasus ini sampai tuntas," ujar Sahroni lewat keterangan tertulisnya, Senin (30/11).
Densus 88 Polri dan TNI dinilainya perlu turun tangan untuk mengatasi peristiwa tersebut. Keduanya diharapkan dapat dikerahkan dalam menangkap para pelaku demi menjaga keamanan negara. "Ini benar-benar kejadian teror yang mengerikan. Negara harus segera bertindak tegas," ujar Sahroni.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan rasa dukacita terhadap para keluarga korban pembantaian di Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Ia menyebut, aksi pembantaian terhadap satu keluarga tersebut merupakan tragedi kemanusiaan.
Presiden pun mengutuk keras tindakan di luar batas kemanusiaan dan tidak beradab tersebut. Aksi tersebut, kata Jokowi, jelas bertujuan untuk menciptakan provokasi dan teror di tengah masyarakat serta ingin merusak persatuan dan kerukunan bangsa.
Jokowi mengatakan, pemerintah akan memberikan santunan kepada keluarga korban yang ditinggalkan. “Saya menyampaikan dukacita yang mendalam kepada keluarga korban. Ini adalah tragedi kemanusiaan,” ujar Jokowi.