Selasa 01 Dec 2020 13:54 WIB

Monolit Misterius di Gurun Utah Dipasang Secara Ilegal

Monolit yang tiba-tiba ditemukan pekan lalu, kini pun tiba-tiba menghilang.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Sebuah monolit ditemukan di gurun Utah.
Foto: utah DPS
Sebuah monolit ditemukan di gurun Utah.

REPUBLIKA.CO.ID, UTAH -- Monolit misterius di gurun terpencil Utah, AS, ternyata dipasang secara ilegal di lahan publik tersebut. Monolit ini menjadi viral setelah penemuannya baru-baru ini. Monolit ini memicu spekulasi tentang apa itu dan bagaimana ia sampai di sana.

Biro Pengelolaan Lahan Utah (BLM) telah mengkonfirmasi bahwa struktur aneh itu telah diambil oleh pihak yang tidak dikenal.

Baca Juga

Selama kunjungan situs pada hari Sabtu (29/11), BLM mengkonfirmasi bahwa orang atau kelompok yang tidak dikenal memindahkan struktur yang dipasang secara ilegal yang disebut sebagai 'monolit' pada malam hari Jumat, (27/11).

"BLM tidak mencabut struktur, yang baru-baru ini ditemukan di lahan publik di Kantor Lapangan Monticello. Selama minggu Thanksgiving, sejumlah besar orang mengunjungi situs tersebut, yang mana belum dikembangkan untuk kunjungan ramai." kata BLM dalam sebuah pernyataan dilansir di Fox News, Selasa (1/12).

Monolit, yang diperkirakan tingginya antara 3-4 meter ditemukan oleh pegawai satwa liar negara bagian saat mereka menghitung domba dari helikopter. Struktur tersebut memicu perbandingan dengan lempengan yang tampak serupa dalam film Stanley Kubrick tahun 1968 2001: A Space Odyssey.

Hilangnya monolit itu mempertahankan suasana misteri yang mengelilingi struktur tersebut. Meskipun ada upaya untuk merahasiakan lokasi objek misterius tersebut, laporan segera muncul tentang orang-orang yang mengunjungi situs tersebut.

"Kami menyadari minat luar biasa yang dihasilkan 'monolit' di seluruh dunia. Banyak orang telah menikmati misteri itu dan melihatnya sebagai gangguan yang disambut baik dari siklus berita 2020," kata Manajer Lapangan Monticello Amber Denton Johnson.

"Meski begitu, dipasang tanpa izin di lahan publik dan lokasinya berada di daerah terpencil tanpa layanan bagi sebagian besar orang yang sekarang ingin melihatnya. Setiap kali Anda mengunjungi tanah publik, harap ikuti prinsip Leave No Trace dan Federal serta hukum dan panduan setempat." tambahnya.

Pejabat mengatakan bahwa pengunjung yang berbondong-bondong ke lokasi tersebut malah parkir sembarangan di atas tumbuhan dan meninggalkan kotoran manusia. Mereka mencatat bahwa daerah yang belum berkembang tersebut tidak memiliki toilet atau tempat parkir.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement