REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BMW Indonesia memastikan peluncuran kendaraan listrik mereka pada tahun 2021, setelah tahun ini dibatalkan karena pandemi COVID-19.

"Kami sudah rencanakan berapa kali ya, kemarin pada saat rem darurat sudah nyaris jadi. Sudah benar-benar mau launch, akhirnya kami tunda lagi. Setelah sudah ditunda beberapa kali, akhirnya kami decide tahun depan (peluncurannya)," ungkap Director of Communications BMW Group Indonesia, Jodie O’tania di Jakarta, Selasa (1/12).

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa peluncuran kendaraan ramah lingkungan milik BMW itu sejatinya akan diluncurkan pada saat ajang Formula E.

"Jadi sebenarnya kita sudah mempersiapkan banyak pada saat Formula E. Dan karena....sebutannya kami masih belum tahu sih apakah batal atau postpone. Kan masih ada kemungkinan postpone. Makanya kami menunggu nih. Kalau memang akan dilakukan next-nya, kami masih tetap punya pelurunya lah untuk bisa launch di sana." kata dia.

"Kalau sekarang, harusnya, sebelum akhir tahun kami launch. Tapi, akhirnya kami postpone ke tahun depan untuk kendaraan listrik terbaru dari BMW," ungkap dia.

Selanjutnya, Jodie menjelaskan bahwa semua kendaraan dari BMW nantinya akan hadir dengan teknologi yang ramah lingkungan. Terlebih, dari kendaraan yang memang menjadi penyumbang terbanyak dari penjualan BMW di Indonesia.

"Sebenarnya kami sudah menyiapkan nih, kan di luar itu sudah ada PHEV untuk Seri 3, Seri 5, bahkan semua model-model backbone kami di Indonesia itu sudah ada PHEV-nya. Jadi, kita sedang mempersiapkan untuk menghadirkan PHEV yang memang juga relevan untuk konsumen di Indonesia," jelas dia.

BMW Indonesia juga sudah meluncurkan kendaraan listrik murni pertama di Indonesia melalui i3s di Juli 2019, pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS).

Sampai dengan November 2020, menurut data resmi yang diambil dari situs resmi milik BMW Indonesia, kendaraan i3s dibanderol Rp 1,309 miliar off-the-road. Sedangkan untuk harga on-the-road (OTR) Jakarta kendaraan zero emisi ini mencapai Rp 1,34 miliar.

Ikuti Whatsapp Channel Republika