REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI Puan Maharani menilai langkah mitigasi penting dilakukan untuk mengurangi jumlah korban sekaligus penanganan dampak bencana dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Puan meminta pemerintah memantau cermat pelaksanaan mitigasi dan penanganan bencana alam di sejumlah daerah.
"Ini situasi yang sangat sulit, apalagi pada masa pandemi Covid-19. Kami meminta pemerintah sigap lakukan mitigasi dan penanggulangan bencana dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan," kata Puan dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id, Selasa (1/12).
Beberapa gunung berapi menunjukkan peningkatan aktivitas, di antaranya adalah Gunung Semeru di Jawa Timur, dan Gunung Ile Lewotolok di NTT. Ribuan warga mengungsi akibat adanya peningkatan aktivitas di dua gunung tersebut. Selain itu, terjadi juga banjir di Ciemas, Sukabumi, banjir dan longsor di Simalungun, Sumatra Utara, serta daerah rawan bencana longsor dan banjir, seperti di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, dan daerah lainnya.
Untuk merespons ini, Puan mengatakan, pemerintah pusat harus meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah guna mengoptimalkan kewaspadaan, menentukan langkah mitigasi, dan penanganan dampak bencana. Menurut Puan, pemerintah pusat dan pemerintah daerah juga harus terus berkoordinasi untuk menyiapkan pengungsian dan logistik bagi pengungsi.
"DPR RI meminta pemerintah daerah yang wilayahnya terjadi bencana atau rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan, perkuat koordinasi agar mitigasi dan penanganan bencana dapat dilakukan dengan baik," ungkap Puan.
"DPR RI juga berharap masyarakat korban bencana mendapat asupan nutrisi yang cukup di pengungsian dan mendapat pendampingan psikologis untuk proses pemulihan trauma," imbuhnya.